Renungan Harian 2 Timotius 2:14-26. Renungan harian hari ini diambil dari kitab 2 Timotius 2 ayat 14 sampai 26. Bacalah perikop ini dua kali.
- Hal apa yang sedang dipertengkarkan oleh orang-orang ini? (ayat 14,16,23) Bagaimana seharusnya Timotius menghadapi situasi ini? (ayat 15)
- Ilustrasi apa yang diberikan di ayat 20? Apa tujuan Paulus menyampaikan hal ini? Apa hubungannya dengan masalah yang dihadapi Timotius? (ayat 19-21)
- Karakter seperti apa saja yang seharusnya dimiliki seorang hamba Tuhan? Menurut Anda, apakah persyaratan ini berlaku hanya bagi seorang Pendeta? Mengapa demikian? (ayat 22-26)
Sepele Tapi Serius
Ketika Paulus menulis surat ini, Timotius masih berada di kota Efesus untuk melayani jemaat disana (1 Tim 1:3a: 2Tim 1:18). Ini bukan tanggung jawab yang ringan. Kota Efesus adalah kota yang sangat besar dan “modern” menurut ukuran masa itu. Selain masalah eksternal-seperti penyembahan berhala dan pengajaran sesat- juga terdapat masalah internal yang tidak kalah peliknya.
Sebagian besar dari konflik yang terjadi di gereja bukanlah karena pokok-pokok persoalan yang penting. Seringkali justru masalah-masalah sepele yang memicu pertengkaran di dalam jemaat. Dengan kata lain, bukan masalahnya itu sendiri yang merisaukan melainkan kebiasaan dan kecenderungan itulah yang menjadi berbahaya. Karena itu Paulus menasihati agar Timotius mengatasi hal ini dengan keteladanan baik di dalam cara hidupnya maupun dalam perkataannya. Keteladanan dalam cara hidup dan perkataan yang dimaksudkan disini bukanlah sekadar perilaku basa-basi. Keteladanan itu harus muncul dari karakter.
Bagaimana dengan kondisi gereja Anda? Apakah juga cenderung bertengkar mengenai hal-hal yang sepele? Tuliskan satu hal yang dapat Anda lakukan untuk mengubah kebiasaan yang buruk itu! [GKBJ – Renunganhariankristen.com]
[idea]Baca Juga:Keteladanan dalam cara hidup dan perkataan adalah obat terbaik bagi penyakit ‘suka bertengkar’
– Renungan Harian Anak Yosua 1:1-9 | Setia kepada Tuhan
– Bahan Cerita Sekolah Minggu | Tidak Membalas
– Khotbah Kristen Yeremia 33:1-26 | Janji Pemulihan
[/idea]