Renungan 19 Juli 2022: Lukas 10: 30-37 (Perspektif)

Renungan Harian Lukas 10: 30-37 (Perspektif) Bosan mudah melanda seseorang yang merasa diri tidak berguna atau mentok dengan pencapaiannya. Di tempat kerja hal ini sering terjadi. Apalagi jika orang tersebut juag merasa bahwa atasannya tidak pernah mengapresiasi hasil pekerjaannya. Ujung-ujungnya karyawan akan mudah berpindah-pindah tempat bekerja.

Perspektif

Demikian juga dengan orang Samaria yang baik hati dalam nats kita hari ini. Ia adalah orang buangan masyarakat. Ia tidak disukai masyarakat. Jarang diapresiasi masyarakat karena orang Samaria memang sudah dianggap sebagai musuh orang Israel sejak lama. Namun, ia menempatkan diri dalam perspektif yang benar. Dibuang masyarakat sekitar tidak membuatnya menjadi cenderung negatif. Ia bangun hidupnya sendiri dari “puing-puing” cibiran orang. Buktinya, ia memberdayakan dirinya sendiri dengan menolong seseorang yang tergeletak dan setengah mati di pinggir jalan. Seseorang yang mengalami nasib naas dirampok di tengah perjalanan. Orang Samaria ini tidak memedulikan perspektif orang lain yang menganggap dirinya tidak berguna, hanya kaum buangan, dan tidak bisa melakukan apa-apa. Ia ini tidak mau “menggembosi” dirinya sendiri dengan pemikiran yang memantik kebosanan seperti itu. Ia bertekad setiap hari, untuk membangun citra diri yang sehat. Hasilnya? Alkitab mengapresiasi dirinya sebagai orang Samaria yang baik hati.

Apakah Anda sedang bosan bekerja saat ini? Perspektif merasa diri tidak berguna dan tidak bisa apa-apa seharusnya Anda buang jauh-jauh. Gantikan dengan perspektif yang benar, “Saya adalah orang yang berguna, saya bisa menjadi berkat bagi tempat bekerja saya dan keluarga saya”. Kebosanan akan menghilang dan Anda akan bergairah kembali dalam bekerja. (stf)