Kumpulan-Renungan-Harian-Remaja-Terbaru-dan-Terlengkap2
Kumpulan-Renungan-Harian-Remaja-Terbaru-dan-Terlengkap2

Renungan Remaja 2 Raja-Raja 5: 1-9 (Ujian Kerendahan Hati)

Renungan Remaja 2 Raja-Raja 5: 1-9 (Ujian Kerendahan Hati). Salah satu kisah Alkitab yang bisa mengajarkan pada kita tentang pentingnya sikap rendah hati adalah kisah tentang Naaman la adalah panglima kerajaan Aram yang punya karier cemerlang selalu membawa kemenangan dalam setiap pertempuran yang ia pimpin Namun, saat sedang berada di puncak kariermya, Naaman malah menderita sakit kusta, penyakit yang saat itu nggakada batnya Cuman ada satu cara bagi Naaman agar bisa sembuh dan penyakitnya, tapi syarat yang harus dilakukan adalah ia wajib bersikap rendah hati

Ujian Kerendahan Hati

Naaman harus bersikap rendah hati untuk bersedia mendengar, percaya, serta menuruti nasihat seorang pelayan perempuan bangsa lsrael yang merupakan tawanannya Tentu aja itu bukan k ang mudah, mengingat kalo Naaman adalah seorang panglima yang dihormati oleh banyak orang Di samping itu, dengan mencari pertolongan pada nabi di israel, Naaman harus mengakui bahwa Allah orang Israel lebih hebat darpada Rimon, dewa badai orang Aram

Selain itu, Naaman juga ketika menghadapi nabi Elisa yang nggak bersedia menemuinya secara langsung melainkan menyuruh pembantunya. Perintah yang diberikan  oleh Elisa pun kedengaran nggak masuk akal bagi Naaman, yaitu ia  harus mandi sebanyak Tujuh kali di Sungai daripada sungai-sungai di negaranya sendiri. Hampir aja Naaman menolak perintah tersebut, tapi untungnya beberapa pegawainya memperingatkannya.

Menerapkan gaya  hidup rendah hati merupakan tuntutanyang mutlak bagi setiap anak Tuhan  Tanpa sikap rendah hati  kita nggak akan memperoleh keselamatan, karena keselamatan cuman bisa diperoleh saat kita bersedia merendahkan hati kita lalu mengakui keberdosaan kita serta menerima Tuhan Yesus sebagai juruselamat pribadi kita.

Tanpa sikap rendah hati kita nggak akan mengalami pertolongan Tuhan, karena Tuhan menginginkan kita bersandar secara penuh pada kasih setia-Nya. Tanpa sikap rendah hati kita nggak akan menjadi seorang pemimpin yang diberkati Tuhan, karena pemimpin yang dipilih Tuhan adalah orang yang bersedia merendahkan dirinya dengan cara melayani orang lain. Lagipula, nggak ada ruginya kita menerapkan sikap rendah hati dalam hidup sehari-hari. So, kenapa kita gak melakukannya?

Leave a Reply