Renungan-Harian-Efesus-4-22-24-Aku-Biji-Mata-Tuhan

Renungan Harian Efesus 4: 22-24 | Aku Biji Mata Tuhan

Renungan Harian Efesus 4: 22-24 | Aku Biji Mata Tuhan. Berbicara tentang “biji mata” apa yang terlintas dalam pikiran kita ? Ya, biji mata sangat berharga. Ketika ada sesuatu yang kotor menempal pada biji mata kita, kita tentu akan melakukan segala cara untuk membersihkannya agar kita dapat melihat lagi dengan jelas. Saya teringat akan kisah masa lalu saya dimana Tuhan memproses saya dengan sangat luar biasa. Seperti wanita normal pada umumnya, tentu saya juga pernah merasahkan jatuh cinta terhadap lawan jenis.

Sepintas itu terlihat wajar, tetapi kesalahannya adalah saya mencintainya lebih dari saya mencintai Tuhan. Hidup saya seakan hanya untuk membahagiakannya. Semua ketakutan pada Tuhan perlahan hilang saat saya berpikir bahwa pria ini adalah yang terbaik untuk saya. Saya hidup sesuai yang kami berdua pikir baik dan menyenangkan. Bertahun-tahun saya terjebak dalam hubungan yang tak jelas arahnya. Saya mengikuti berbagai ibadah dan persekutuan dengan motivasi untuk bertemu pacar saya. Sampai tiba satu waktu dimana Tuhan ingin saya kembali menjadi anak yang bisa dibentuk.

Tuhan memproses saya dengan sangat luar biasa. Bayangkan saja orang yang saya cintai melebihi apapun, saat itu meninggalkan saya dan memilih bersama wanita lain. Bagi orang lain mungkin itu biasa, tetapi bagi saya itu adalah puncak kehancuran saya. Saya terpuruk beberapa bulan dan menyimpan dendam padanya. Sampai satu ketika saya dengan rasa malu, saya berdoa kepada Tuhan dan meminta Tuhan menguatkan saya. Saat itu saya sadar betul bahwa saya tidak pantas datang pada Tuhan, saya sudah terlalu jauh dari Tuhan, saya sudah terlalu lama tidak meluangkan waktu bagiNya.

Tapi saya merasahkan penyertaan Tuhan. Rasa lega yang luar biasa saya rasahkan saat saya menceritakan semuanya pada Tuhan. Sejak hari itu, rasa dendam itu perlahan mulai berkurang dan akhirnya hilang dengan sendirinya.

Setelah peristiwa itu, saya menjadi lebih dekat dengan Tuhan dan meninggalkan kehidupan lama saya. Saya mengerti bahwa saya adalah biji mata Tuhan yang akan Tuhan bersihkan saat dalam diri saya ada hal yang kotor. Meski itu lewat cara yang tidak menyenangkan bagi saya. Jadilah manusia baru yang mau dipakai Tuhan untuk melakukan pekerjaanNya. (Renungan Harian Efesus 4:22-24 | Aku Biji Mata Tuhan)

Penulis: Felly Muliana
Renungan Harian Efesus 4: 22-24 | Aku Biji Mata Tuhan

Baca Juga: Renungan Harian Remaja 1 Yohanes 3:1-9 | Special Di Hati Allah

Leave a Reply