Renungan Pagi Wahyu 22:12-17. Renungan pagi ini diambil dari kitab Wahyu , mintalah hikmat kepada Tuhan dalam doamu agar dapat lebih peka terhadap perkataan Tuhan melalui renungan ini.
Meskipun ditulis bagi orang-orang yang sedang menderita, kitab Wahyu tetap menekankan pentingnya “membasuh jubah” yaitu menjaga hidup yang kudus. Upah surgawi hanya akan dinikmati oleh mereka yang setia mempertahankan kekudusan hidupnya. Disamping mempertahankan hidup kudus, gereja (sebagai pengantin perempuan Kristus) dengan pertolongan Roh Kudus juga harus tetap memberitakan Injil.
Kita hidup di zaman yang lebih akhir dari para pembaca asli kitab Wahyu. Semakin banyak pula tantangan dan kesulitan yang kita hadapi untuk mempertahankan hidup kudus dan memberitakan injil. Namun demikian, tugas panggilan sebagai gereja harus tetap kita kerjakan. Bahkan sesungguhnya, dimasa yang semakin sulit, menjaga kekudusan hidup dan memberitakan Injil justru harus menjadi prioritas utama kita sebagai gereja.
Tuliskan dalam hal apa gereja atau pemimpin rohani Anda telah melakukan usaha maksimal untuk mendorong Anda untuk hidup dalam kekudusan dan memberitakan Injil? Bagaimana respon Anda selama ini terhadapnya? Ambillah komitmen untuk bersedia dibina agar Anda dapat mencapainya! [GKBJ – renunganhariankristen.com]
Penderitaan bukan merupakan alasan bagi kita untuk meninggalkan tanggung jawab kita untuk mempertahankan hidup kudus dan memberitakan Injil.
1 Comment
Wahyu sangat memperhatikan situasi jemaat lokal, sebab jemaat itu merupakan komponen yang menentukan masa depan gereja secara keseluruhan.