Renungan Harian Yosua 18: 1-10 (Perbaiki Kualitas Diri) Legenda renang asal Amerika, Mark Spitz, pernah berkata, “Kita semua mendambakan kemanangan. Namun, berapa banyak orang yang bersedia berlatih?” Ungkapan Mark ini tidak sekedar diucapkannya, tetapi ia benar-benar menerapkan prinsip tersebut pada dirinya untuk memperbaiki kualitas diri. Mungkin tidak banyak orang tahu bahwa Mark berlatih sedemikian keras untuk memenuhi targetnya memecahkan rekornya sendiri hingga 2 detik. Ia berlatih selama 8 jam sehari dan dilakukannya sejak pagi buta.
Perbaiki Kualitas Diri
Bagaimana dengan kita? Bukankah kita sering mendapati bahwa tidak sedikit orang rindu meraih apa yang belum pernah mereka peroleh sebelumnya. Namun sayangnya mereka hanya ingin dan ingin tetapi lupa untuk memperbesar kapasitasnya, berlatih! Begitu pun ketujuh suku dari bangsa Israel pada masa kepemimpinan Yosua. Mereka rindu hidup nyaman dan tinggal di tanah-tanah yang dijanjikan-Nya, tetapi mereka hanya berdiam diri sementara saudara-saudaranya yang lain berusaha keras menaklukkan tanah-tanah di Kanaan. Karena itulah, Yosua kemudian menegur mereka. Beruntung, teguran Yosua didengar sehingga mereka bangkit dan kembali bekerja seperti instruksi Yosua. Andai saja mereka tetap malas sudah pasti mereka tidak akan mendapatkan penggenapan janji Allah atas mereka.
Satu poin pembelajaran penting menyatakan bahwa sikap kita menentukan keberhasilan kita pada kemudian hari. “Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta berharga” (Ams. 12: 27). Tidak pernah ada hal baik yang dihasilkan oleh kemalasan. Sadarilah bahwa dalam setiap situasi selalu ada peluang bagi kita untuk meningkatkan kualitas diri! Pertanyaannya, maukah kita melatih diri sendiri? (sam)