Renungan Harian Matius 25: 41. Ketika Adam dan Hawa memberontak melawan Allah di taman Eden, dunia berubah secara drastis menjadi begitu buruk. Kejadian 3 menunjukkan bagaimana dosa mendatangkan rasa malu, ketakutan, rasa sakit, perselisihan, pergumulan, dan kematian bagi manusia. Tetapi ini semua bukanlah konsekuensi terburuk dari dosa. Konsekuensi yang terburuk adalah neraka.
APAKAH ARTINYA?
Neraka adalah tempat yang paling tidak dapat dimengerti. Setiap agama memiliki ide yang berbeda mengenai neraka. Film kartun, flm-flm, dan komik sering memuat candaan mengenai neraka. Beberapa orang berpikir itu hanyalah khayalan. Tetapi neraka itu sungguh nyata. Dan bukanlah sekedar candaan. Yesus menyebutkan neraka beberapa kali, dan Ia selalu berbicara bahwa neraka adalah tempat yang mengerikan dan sungguh ada. Neraka adalah tempat dimana musuh Allah (orang yang tidak percaya bahwa Yesus telah menebus mereka dari dosa) akan
dihukum untuk selamanya setelah kematian. Neraka adalah tempat terakhir (fnal destination) bagi Iblis dan antek-anteknya. Alkitab menggambarkan neraka sebagai berikut:
“kegelapan yang paling gelap” (Mat. 8:12) “sebuah dapur api, di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.” (Mat. 13:42) Sebuah tempat dimana ada “api yang tak terpadamkan” (Mrk. 9:43) “Gua yang gelap” (2 Petrus 2:4) Sebuah tempat dimana ada “asap api yang menyiksa sampai selama-lamanya” (Wah. 14:11) Sebuah “lautan api” dan “kematian kedua” (Wah. 20:14)
Ini bukanlah untuk menakut-nakuti kita. Tetapi sangat penting untuk mengerti bahwa dosa menyebabkan ini. Dosa yang tidak diampuni akan membawa kematian, hukuman kekal, dan keterpisahan dengan Allah. Tetapi kita memiliki kabar baik (injil): Yesus datang ke dunia menyelamatkan kita dari hukuman neraka! Jika kita percaya kepada-Nya, Ia akan memakaikan kepada kita jubbah kebenaran dan membawa kita ke Surga untuk hidup bersama denganNya selamanya. Puji Tuhan karena Ia sangat mencintai kita dengan mengutus Yesus untuk menyelamatkan kita dari tempat yang menakutkan itu!
LALU APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Bacalah Lukas 16:19-31 mengenai perumpamaan yang Yesus katakana mengenai surga dan neraka.
TAHUKAH ANDA?
Dalam Bahasa asli kitab Perjanjian Baru, kata “neraka” digunakan kata “Gehenna”. Ini mengacu kepada Lembah Hinom di luar Yerusalem dimana orang Kanaan mempersembahkan anak mereka ke dalam api kepada dewa orang Kafr di zaman perjanjian lama. Pada zaman Yesus, lembah ini digunakan sebagai tempat sampah dimana sampah-sampah dibakar menjadi abu. Para penulis Perjanjian Baru mengarah kepada api yang terus menyala di Lembah Hinom ketika mengunakan kata “Gehenna” untuk mengambarkan tempat penghakiman kekal.