www.renunganhariankristen.com Renungan kemarin kita sudah belajar Yesus sebagai pendamai karena dosa kita. Kristus mati di atas kayu salib untuk menyelamatkan kita dari murka Allah karena kita telah memberontak terhadap Allah.
Tapi muncul sebuah pertanyaan lain: sebenarnya Yesus menyelamatkan kita dari murka yang seperti apa? Kapan Allah mencurahkan murka-Nya, apa yang terjadi selanjutnya?
Alkitab dipenuhi dengan cerita betapa murka-Nya Allah terhadap dosa. Berikut beberapa contohnya:
Dalam Kejadian 7, Allah memusnahkan seluruh manusia kecuali Nuh dan keluarganya dengan air bah karena kejahatan manusia.
Dalam Kejadian 19, Allah membumi hanguskan dua kota, Sodom dan Gomora, dengan api dari sorga karena kejahatan manusia.
Dalam Bilangan 16, Allah menghancurkan lebih dari lima belas ribu pasukan pemberontak Israel dengan membuat mereka ditelan oleh bumi, membuat mereka terbakar, dan terkena tulah
Masih ada begitu banyak lagi cerita yang lain. Tapi dari sini jelas bahwa murka Allah sangat menakutkan.
Apakah artinya?
Meskipun sangat menakutkan, murka Allah seringkali disalah mengerti. Ketika Allah menghukum manusia karena dosa, Dia tidak pernah tidak adil atau kejam. Dia tidak menghukum karena suka dengan hukuman atau kematian. Dia hanya ingin manusia bertobat (Yeh 18:32). Tapi bagaimanapun juga, karena kekudusan dan keadilan-Nya, Ia tetap harus menghukum orang jahat.
Ketika Alkitab berbicara mengenai “murka yang akan datang” (1 Tes :10), ini merujuk pada masa masa depan, hari penghakiman terakhir karena dosa pemberontakan manusia. Satu hari nanti Allah akan mengukum orang yang tidak percaya di bumi dengan penghakiman yang mengerikan (Why 6:8-9; 16), Dia akan memulihkan dunia dengan menghancurkannya dan lalu diperbaharui lagi (2 Ptr 3:10, 13), Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu (Why 20:15).
Tapi ada kabar baik: pengikut Kristus tidak akan mengalami murka Allah – bahkan tidak sedikitpun (seperti ayat hari ini). Itu semua karena Yesus sudah menanggung murka Allah Bapa di atas kayu salib. Dia menanggung semua hukuman agar kita dapat menikmati berkat sorgawi. Ini adalah keajaiban dari pendamaian!
Lalu apa yang harus dilakukan?
Bacalah kitab Wahyu untuk mengetahui bagaimana murka Allah di akhir jaman nanti.
Tahukah anda?
Banyak orang yang salah berpikir bahwa Allah di dalam PL dan PB itu berbeda. Allah di dalam PL terlihat lebih kejam dibandingkan PB. Tapi itu tidak benar sama sekali. Allah tidak berubah (Mal 3:6). Dia selalu membenci dosa dan suka akan kebenaran (Maz 45:7). Ditambah, di PB beberapa kali disebutkan bahwa Allah murka.