Mujizat pertamaku. Saya lahir dari orang tua beda agama. Ayah dan saya kristen, sedangkan Ibu dan kakak laki-laki saya beragama lain. Ada hal penting yang sampai hari ini akan terus saya ingat, bagaimana saya percaya bahwa Yesus adalah Tuhan yang hidup. Waktu itu kira-kira saya berumur 4-5 tahun, kejadiannya saya pulang dari ibadah anak di Gereja cabang di desa kami. Saat itu ibadah anak selesai sekitar pukul 16.30 WIB.
Selesai ibadah saya putuskan untuk pulang lewat jalan lain dari yang biasanya saya lewat. Tidak disangka di jalan setapak yang saya lewati itu ada sapi gila yang berlari menuju arah saya. Sontak saat itu saya berdoa di dalam hati, karena masih kecil saya hanya tahu doa makan. Karena kejadian itu sangat cepat, seketika saya berdoa dalam hati “Ya Tuhan, Ester mau makan”.
Boom…apa yang terjadi setelahnya? Sapi yang jaraknya cukup dekat dengan saya, tiba-tiba belok arah ke semak-semak. Sejak kejadian itu saya menjadi percaya bahwa Tuhan saya hidup dan dia selalu ada bersama-sama dengan saya. Sekalipun doa saya tidak terucapkan, saya tidak menyebut namaNya dengan lengkap dan meskipun saat itu saya salah berdoa (seharusnya doa minta pertolongan malah mengucapkan doa makan).
Mujizat pertamaku
Yaaa… itulah Tuhan saya, Dia punya kebijaksanaanNya sendiri untuk memahami yang saya perlukan saat itu. Saat ini saya merasa memiliki kesempatan hidup kedua, karena jika saya mati ditabrak sapi, tentu saya belum berbuah apa-apa bagi kemuliaan Kristus.
Saya sudah sangat sering bersaksi tentang peristiwa ini, terkadang kesaksian sepele ini, bisa saya pakai sebagai jawaban bagi teman-teman saya yang tidak seiman dengan saya. bahwa sungguh Tuhan itu hanya sejauh doa, Dia mengerti bahasa air mata dan Dia beserta kita. Karena itu, saya selalu ingat untuk menyediakan diri saya sebagai Bait-Nya. Karena Gereja-Nya ada didalam hati saya, maka dimanapun saya berada, Dia selalu ada. Amin.
Penulis: Ester Wahyu Kristiani