Renungan-Zakharia-4-6-Hidupku-Bukan-Aku-Lagi-Tetapi-Yesus-Yang-Hidup-Didalamku
Renungan-Zakharia-4-6-Hidupku-Bukan-Aku-Lagi-Tetapi-Yesus-Yang-Hidup-Didalamku

Renungan Zakharia 4: 6 | Hidupku Bukan Aku Lagi, Tetapi Yesus Yang Hidup Didalamku

Kehidupan anak-anak Tuhan seringkali, meskipun sudah lama ikut Tuhan, namun masih mudah mengalami kekalahan, kegagalan serta ketakutan.

Misalnya takut studinya gagal, takut usahanya gagal, takut miskin, takut sakit, takut dicerai, takut tidak bisa bayar hutang, takut hantu, dan takut mati.

Di lain sisi ketika mengalami keberuntungan sedikit saja, mereka mudah menjadi sombong.

Gejala gejala seperti ini, bagi orang Kristen harusnya bukan hal yang biasa, namun luar biasa. Mengapa, karena mereka sudah memiliki Juruselamat, yang membawa mereka dari kehidupan lama kepada kehidupan yang baru didalam Kristus.

Memangnya kalau sudah memiliki Yesus, menjadi kebal dari rasa takut dan tidak bisa sombong?

Rasa takut dan sombong adalah tabiat manusia lama. Namun tabiat manusia lama tersebut bisa muncul lagi secara tiba-tiba, terlebih ketika ada sesuatu yang memicunya. Kalau tabiat manusia lama yang buruk itu tidak kunjung berakhir, pasti ada sesuatu yang tidak beres.

Mari kita simak apa yang dikatakan rasul Paulus yang mengalami penderitaan yang hebat di kitab Roma 8:37; mengatakan demikian “tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang.”

Kok bisa ya Paulus dapat berkata seperti itu? Kalau kita tidak bisa berkata seperti Paulus pasti ada sesuatu yang salah. Terus apanya yang salah?

“Sesungguhnya tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan kita, dan pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengar, tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu”.
Yesaya 59:1-2

Dari Firman diatas, Anda mendapatkan terang, sehingga menjadi jelas, mengapa tabiat manusia lama itu adalah karena adalah dosa.

Lantas dosa apa? Dosa saya kan sudah ditebus dan harganya sudah dibayar lunas oleh darah Kristus, dan saya sudah tidak melakukan kejahatan? (1 Korintus 6:20)

Jangan keliru, dosa yang dimaksud disini belum tentu perbuatan kejahatan seperti mencuri berzinah dll, tetapi arti dosa dalam bahasa aslinya adalah “Hamartia” berarti “meleset” atau tidak tepat mengenai sasaran. Meleset terhadap apa?, yaitu meleset atau menyimpang dari firman Allah seperti yang tertulis dalam Galatia 2:19-20 yang berbunyi demikian “Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Namun aku hidup, tetapi bukan aku sendiri lagi yang hidup, melainkan Kristus yang hidup didalamku. Dan hidup yang kuhidupi sekarang didalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan yang menyerahkan diriNya untuk aku.”

Karena itulah mengapa tabiat lama Anda, tetap muncul? karena Anda masih mengandalkan kekuatan Anda diri sendiri dari pada mengandalkan Roh Allah.
Seperti ayat nats diatas, “bukan karena kegagahan dan kekuatan, namun oleh karena RohMu yang Allah semesta alam.”
Tabiat lama tetap muncul membuktikan bahwa kita belum benar-benar mati, mati terhadap ego kita sendiri. Manusia lama kita masih hidup.

Kita sudah menjadi hamba/budak Kristus, berarti hidup mati anda bergantung pada Kristus.
Maka dari itu ikuti saja apa maunya Tuhan. Ikuti saja pimpinan Roh Kudus. Jangan bertindak menurut kehendak Anda sendiri, karena manusia lama Anda sudah mati, dan Yesus yang menggantikan hidup didalam hati Anda.

Roh Kudus adalah kekuatan Allah, Roh sukacita (Roma 14:17), sehingga ketika Anda menghadapi masalah, biarkan Roh Kudus Allah yang bertindak. Dengan demikian, mujizat kemenangan demi kemenangan selalu terjadi dalam hidup kita (Roma 8:37).

APLIKASI

1. Mengapa tabiat manusia lama Anda masih mendominasi hidup Anda?
2. Langkah apa saja yang akan Anda lakukan, supaya tabiat manusia lama Anda tidak muncul lagi?

KOMITMEN PRIBADI

Sekarang aku menjadi tahu, bahwa hidupku bukan aku lagi, tetapi Yesus yang hidup didalamku, sehingga bukan kehendakku yang jadi, tetapi biarlah kehendak Yesus saja yang terjadi dalam hidupku.

DOA

Tuhan ampuni kami, dan sekarang hanya Engkaulah yang berdaulat dalam seluruh kehidupan kami.

ditulis oleh: Natanael Agus Pratono

Leave a Reply