Renungan-Roma-12-14-Menghadapi-Sang-Penganiaya
Renungan-Roma-12-14-Menghadapi-Sang-Penganiaya

Renungan Roma 12: 14 | Menghadapi Sang Penganiaya

Renungan Roma 12: 14 | Menghadapi Sang Penganiaya. Kita sebagai umat Tuhan mungkin sudah terbiasa dengan penganiayaan-penganiayaan yang di lakukan oleh orang-orang yang ada di sekitar kita. Kita yang menyerahkan kehidupan kita secara total kepada Tuhan mendapatkan kekuatan dan tuntunan yang datangnya dari pada Tuhan. Kekuatan yang Tuhan berikan kepada kita membuat kita memiliki potensi untuk melewati segala sesuatu tantangan yang ada. Kekuatan yang Tuhan berikan kepada kita juga membuat hidup kita menjadi kesaksian bagi sesama kita sehingga kita menjadi berkat dimana pun kita berada.

Tuntunan Tuhan yang selalu nyata dalam kehidupan kita membawa kehidupan kita menjadi sangatlah bijaksana. Keputusan demi keputusan yang kita ambil selalu kita serahkan kepada Tuhan dan semuanya itu hanya berorientasi kepada kemuliaan nama Tuhan. Sesuatu yang terjadi atas keputusan yang telah kita buat tidak lagi membuat kita putus asa tetapi membawa kita kepada kehidupan yang semakin hari semakin mengandalkan Tuhan kita.

Menghadapi Sang Penganiaya

Pada saat saya masuk asrama teologia, saya mengalami tekanan dari teman-teman saya. Saya di tarik masuk kekamar dan kamar tersebut segera di kunci oleh mereka. Saya melihat banyak orang yang berada di kamar, lalu saya di ancam oleh mereka untuk tidak menceritakan kehidupan mereka kepada bapa asrama, dosen-dosen, bahkan kepada bidang kemahasiswaan. Mereka mau, saya berbohong dengan mengatakan hal-hal yang baik tentang dia dan menyembunyikan hal-hal yang buruk yang telah dilakukan oleh mereka.

Saya berkata kepada mereka bahwa saya tidak akan berbohong untuk mereka karena mereka bukan siapa-siapa saya. Bahkan saya berkata kepada mereka, untuk orang tua atau keluarga pun, saya berpikir berkali-kali, apalagi untuk kalian! Di saat mereka mendengar seperti itu saya di dorong dan hampir di tinju. Tetapi dengan tenang saya menerima perlakukan mereka karena sebelum itu segala keputusan telah saya serahkan kepada Tuhan.

Firman Tuhan dalam Roma 12:14: “Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk” telah memberkati saya dan mengubah kehidupan saya, sehingga saya terus memohon kepada Tuhan Supaya Dia memberkati orang-orang yang telah berlaku kasar kepada saya. Tindakan mengasihi, saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan mengucapkan Firman Tuhan dalam komunikasi saya dengan sesama. Puji Tuhan, akhirnya kehidupan saya semakin hari semakin di kenal sebagai orang yang dekat dengan Tuhan sehingga banyak orang yang curhat kepada saya bahkan meminta saya untuk mendoakan mereka.

Jadi, dengan berkata-kata baik, dalam doa dan dalam komunikasi kita kepada sesama, kita telah diperkenankan Tuhan untuk mengambil bagian dalam perubahan kehidupan sesama kita. Hubungan kita tidak hancur oleh karena tindakan kasar mereka kepada kita, tetapi hubungan kita semakin harmonis disaat kita mengasihi mereka, walaupun di saat itu juga mereka bertindak tidak baik kepada kepada kita. Via Dolorosa

Penulis: Junio Richson Sirait, S.Th

Leave a Reply