Renungan-Harian-Yohanes-6-1-15-Tetap-beriman-Ditengah-Pandemi-Covid-19
Renungan-Harian-Yohanes-6-1-15-Tetap-beriman-Ditengah-Pandemi-Covid-19

Renungan Harian Yohanes 6: 1-15 | Tetap beriman Ditengah Pandemi Covid-19

Renungan Harian Yohanes 6: 1-15 | Tetap beriman Ditengah Pandemi Covid-19. Saya berasal dari keluarga pas-pasan. Ayah saya seorang supir taksi dan ibu saya seorang IRT. Saya punya seorang kakak laki-laki yang bekerja sebagai tenaga engineering dan saya masih berstatus sebagai mahasiswi. Bahaya COVID yang terus terjadi diseluruh dunia tidak hanya mengancam kesehatan manusia semata, namun memberi dampak terhadap kelumpuhan perekonomian kita semua, dan kami salah satu korbannya. Kesulitan perekonomian semakin membelit kami, rasa kekurangan dan kekhawatiran tatkala muncul dan menghantui akal sehat, dan mugkin sekarang, kita juga memiliki rasa kuatir yang sama terhadap pandemi COVID ini.

Tetap beriman Ditengah Pandemi Covid-19

Sebagai seorang Kristen, kita dituntut untuk selalu bijak menyikapi segala kondisi kehidupan dengan iman yang benar terhadap Kristus. Kita percaya bahwa Kristus tetap menyertai kita dalam keadaan sesulit apapun bahkan hingga pada akhir zaman (Mat. 28:20). Kuasa kebangkitan Kristus yang baru saja kita rayakan sebagai hari kemenangan kita, tentu harus membawa kita menjadi pribadi yang menang (Rom 8:31-39).

Lalu pertanyaannya: “Mungkinkah kita mampu mengatasi persoalan hidup akibat COVID ini? Jawabannya adalah YES, dan Alkitab memberi jawaban atas pertanyaan tersebut. Banyak sekali ayat Alkitab yang memberi jawaban dan memberi harapan saat situasi sulit menghampiri manusia. Beberapa diantaranya tercatat dalam Fil 4:13; Maz 9:17; Mat. 7:7 dan masih banyak lagi. Bahkan Alkitab mencatat bagaimana Tuhan dengan begitu ajaib-Nya memenuhi kebutuhan hidup manusia, seperti dalam bacaan hari ini dalam Yohanes 6: 1-15.

Dalam bacaan ini Yesus membuat mujizat dengan memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan. Ditengah situasi lapar dan kekhawatiran para murid, Yesus memberi perintah kepada murid-murid untuk menyuruh orang-orang tersebut duduk diatas rumput (Yoh. 6:9-10).

Dalam terjemahan King James Version tertulis And Jesus said, Make the men sit down. Now there was much grass in the place. So the men sat down, in number about five thousand. Kata rumput disitu menunjukkan makanan yang melimpah, dan banyak ayat alkitab merujuk kata rumput sebagai sumber makanan yang melimpah, tempat yang teduh.

Ayat ini mengajarkan kita, bagaimana kita menyikapi kondisi sekarang ini. Sebagai manusia tentu, kita memiliki rasa khawatir dan ketakutan, tapi dengan jelas Yesus inginkan kita bersikap tenang. Kata duduk dalam ayat tersebut menunjukkan, Tuhan inginkan kita bersikap tenang dan tidak berlari-lari dalam rasa cemas dan khawatir. Lalu selanjutnya, ketenangan tersebut diikuti dengan ketaatan terhadap Tuhan, meminta dalam doa dan memiliki waktu saat teduh bersama Tuhan Membuat kita mengerti langkah apa yang dapat kita ambil. Percayalah Tuhan sang pemberi berkat akan memenuhi segala kebutuhan kita. AMIN

 

Ditulis oleh: Sharoniva Jaguastin Koanak

 

Leave a Reply