renungan-harian-kristen-terbaru-dan-terlengkap
renungan-harian-kristen-terbaru-dan-terlengkap

Renungan 6 Juni 2022: Keluaran 2: 11-15 (Simpati dan Berani)

Renungan Harian Keluaran 2: 11-15 (Simpati dan Berani). Kekejaman Jepang di Indonesia pernah difilmkan dengan judul Romusha (pekerja paksa). Film produksi 1972 yang telah lolos sensor itu tidak beredar karena ditahan Departemen Penerangan (Deppen). Alasannya, film itu bisa mengganggu hubungan Indonesia-Jepang. Pada masa Orde Baru, kebijakan pemerintah sulit dilawan. Meskipun sudah diprotes dari pihak perfilman, Deppen yang diperintah pemerintah tidak melayaninya. Menurut Julies Rofi’ie, sang produser, larangan film tersebut merupakan tekanan pemerintah Jepang. Meski demikian, menurut sejarah, ratusan ribu Romusha dikerahkan dari Jawa ke luar jawa, bahkan ke luar Indonesia.

Simpati dan Berani

Seperti pengalaman Indonesia yang diperas Jepang, orang Israel pun pernah mengalami pengalaman yang sama ketika diperbudak di Mesir. Karena kekejaman mereka, meski orang Israel tetapi tinggal di istana Firaun, sesungguhnya rasa simpati dan empati Musa kepada Israel sangat besar. Rasa itu tidak hanya sekadar perasaan iba tanpa tindakan. Rasa itu ditunjukkan dengan 2 aksi yang berbeda. Pertama, terhadap orang Mesir, ia pernah membunuh karena tidak terima ketika orang Mesir memukul orang Ibrani. Barangkali, ia tidak suka karena setelah diperbudak masih saja dipukul. Kedua, terhadap orang ibrani, ia pernah menegur karena sesama bangsa sendiri malah berkelahi. Barangkali, ia tidak suka karena di tengah-tengah perbudakan masih sempat juga berkelahi. Seharusnya, mereka bersatu dan menguatkan. Dari 2 aksi itu, tampaknya, Musa mengadakan perlawanan dan pelurusan karena kejanggalan yang terjadi. Tampaknya, perlawanan itulah yang membuat Musa dipilih Allah untuk mem- bebaskan Israel (Kel. 3:10)

Karena itu, milikilah sikap simpati terhadap sesama rekan sekerja dan beranilah menegur orang lain jika kerja mereka keliru. (abr)

Leave a Reply