www.renunganhariankristen.com Petrus sudah diampuni, tapi Yesus belum selesai dengan dia. Dalam cerita yang indah dan penuh kasih saying di danau Galilea, Yesus sudah memulihkan Petrus setelah tiga kali Petrus menyangkal-Nya dan memberikan dia sebuah misi yang baru: Petrus adalah kunci kepemimpinan di dalam jemaat mula-mula.
Tapi, Yesus punya sebuah pesan lagi bagi Petrus. Yesus ingin menunjukkan pada Petrus bahwa mengikuti-Nya membutuhkan sebuah komitmen yang total. Jadi, Yesus memberikan sekilas sebuah gambaran masa depan yang akan terjadi pada Petrus. “Ku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kau kehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kau kehendaki.” (Yoh 27: 18). Dengan kata lain, satu hari nanti Petrus akan mati martir karena imannya.
Dan untuk lebih lagi menekankan pentingnya pengabdian, Yesus berkata dengan terus terang, “ikutlah Aku”.
Apakah artinya?
Pilihan kata-kata Yesus bukanlah kebetulan. Tiga tahun sebelumnya. Ketika Yesus pertama kali memanggil Petrus untuk menjadi murid-Nya, Yesus meneriakan kata yang sama, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” (Matius 4:19).
Ironinya, situasi tersebut sangat jelas. Seolah-olah apa yang dikatakan Yesus, “Petrus tiga tahun lalu ditempat yang sama, Aku memanggil kamu untuk mengikut Aku. Dan kamu benar mengikutinya. Tapi ada hal lain lagi. Aku akan kembali ke surga, dan Aku benar-benar ingin tahu, jika engkau sungguh-sungguh mengasihi Aku. Jadi Aku butuh berkata sekali lagi kepadamu: ikutlah Aku.”
Yesus menuntut hal yang sama dari kita hari ini. Untuk menjadi orang Kristen, anda harus mengikuti Yesus dengan segenap hati.
Yesus bukanlah sebuah gelombang “tren” yang sedang laris untuk diikuti. Bukan juga seorang artis yang cakap sehingga kita bisa menikmati kelihaiannya dalam berakting. Bukan juga seperti pakaian yang jikalau tidak cocok bisa kita buang begitu saja.
Mengikut Yesus membutuhkan komitmen seumur hidup. Kita harus dengan rela menyerahkan segala apa yang kita miliki untuk diri-Nya karena diri-Nya telah rela menyerahkan segala-Nya untuk kita!
Kita sangat lemah dan cenderung untuk gagal, seperti Petrus. Yesus tahu akan hal ini. Dia sabar dan sangat mengampuni anak-anak-Nya. tapi ini juga dibutuhkan sebuah kesetiaan. Sebagaimana Dia berkata kepada Petrus, Dia berkata kepada kita “ikutlah Aku”. Maukah anda?
Lalu apa yang harus dilakukan?
Mengikut Yesus artinya mengenal dan menaati perintah atau firman-Nya. Milikilah komitmen untuk membaca Alkitab setiap hari.
Tahukah anda?
Banyak para sarjana Alkitab percaya bahwa Petrus mati martir sekitar tahun 64-67 ketika raja Roma yaitu Kaisar Nero sering menyiksa orang-orang Kristen.