Renungan Harian Yesaya 53: 3. Herodes Agung telah mati. Penguasa Yudea yang begitu jahat yang telah berusaha membunuh bayi Yesus telah mati dengan mengenaskan. Tetapi ancaman bagi Yesus tetaplah ada. Anak dari Herodes, Arkhelaus menggantikan ayahnya, juga merupakan seorang raja yang kejam. Sehingga Yusuf dan Maria dalam perjalanan kembali dari persembunyiannya di Mesir, diperingatkan malaikat Tuhan untuk tidak kembali ke Betlehem, karena itu adalah wilayah dibawah kekuasaan Arkhelaus. Ini yang begitu menarik, akhirnya keluarga Yesus hidup di Nazaret. Yang akhirnya ini sesuai dengan nubuatan, “bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.” (Mat. 2:23).
Tetapi sebenarnya tidak ada nubuatan dalam Perjanjian Lama yang mengarahkan Yesus sebagai orang Nazaret. Faktanya, Perjanjian Lama bahkan tidak menyebutkan Nazaret sama sekali. Bagaimana mungkin?
APAKAH ARTINYA?
Dalam Zaman Yesus, Kota Nazaret adalah sebuah desa yang begitu kecil. Jika seseorang disebut sebagai orang Nazaret, itu merupakan penghinaan. Itu seperti mengatakan, “Anda ini bukan siapa-siapa.” Jadi ketika Matius menuliskan dalam injil, “Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabinabi, ‘bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret,’”Ia tidak mengarah kepada nubuatan spesifk mengenai Yesus. Ia melihat bahwa nubuatan dalam Perjanjian Lama mengatakan bahwa Yesus adalah orang yang begitu dihina (seperti dalam Mzm. 22:6; Yesaya 49:7; 53:3), sehingga ia menyimpulkan semuanya dengan menyebut Yesus sebagai Orang Nazaret yang begitu familiar dengan para pembaca pada masa itu.
Bahkan salah satu murid Tuhan Yesus, Natanael, sebelum bertemu dengan Yesus, pernah mengejek dengan mengatakan: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” (Yoh. 1:46). Memang dalam standar dunia, Yesus bukanlah siapa-siapa karena disebut orang Nazaret. Ia tidak hidup di kota besar dalam istana yang megah. Banyak orang menghina Dia, dan hanya sedikit yang percaya kepada-Nya. Sang Juruselamat dipandang rendah sebagai orang Nazaret oleh orang-orang yang diselamatkan-Nya. Yesus bukan datang ke dunia untuk membangun popularitas. Itu tidak penting bagi Yesus, status yang terkenal bukanlah yang Ia kejar. Tetapi kitalah yang penting bagi Yesus, Ia rela mengosongkan diri-Nya demi menyelamatkan kita semua yang begitu dikasihi-Nya. Terpujilah Yesus orang Nazaret!
LALU APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Apakah ada disekitar anda orang yang begitu miskin dan membutuhkan pertolongan saat ini? Tunjukkanlah kasih Kristus yang ada pada kita baginya!
TAHUKAH ANDA?
Bahkan orang-orang yang “sekampung halaman” dengan Yesus pun tidak percaya kepada-Nya. Perhatikan kisahnya dalam Matius 13:53-58 dan Lukas 4:14-30. (Renungan Harian Yesaya 53: 3)
Baca juga: Renungan Harian Anak Yesaya 40: 11 | Gembala