Renungan Harian Yesaya 42: 3. Waktu telah habis, Yairus memahaminya. Anak satu-satunya yang ia miliki telah meninggal dunia. Yairus, seorang pemimpin Sinagog (tempat ibadah orang Yahudi) di Galilea, pernah mendengar mengenai kuasa yang ajaib dari Yesus. Jadi ketika Yairus bertemu dengan Yesus, ia meminta Yesus untuk datang ke rumahnya dan menyelamatkan anaknya yang telah meninggal dunia. Tetapi ketika dalam perjalaan ke sana, Orang banyak yang mengikuti Yesus berjalan bersama Yairus.
Mereka mengerumuni Yesus. Tiba-tiba, Yesus merasa ada seseorang yang menjamah jubah-Nya. Yesus tahu bahwa ada seseorang yang sedang membutuhkan pertolongan-Nya, lalu Yesus berhenti dan melihat di sekeliling-Nya. Murid-murid mulai binggung mengapa Yesus berhenti, tetapi Yesus tahu bahwa ada seseorang yang sangat membutuhkan-Nya. Yaitu seorang wanita yang telah mengalami sakit pendarahan selama dua belas tahun. Ketika wanita itu menyentuh Yesus, ia mengalami pemulihan. Lalu Yesus mengatakan, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!” (Luk. 8:48). Kisah ini memperlihatkan belas kasihan Tuhan Yesus yang begitu besar.
APAKAH ARTINYA?
Belas Kasihan adalah sebuah perasaan ingin menolong seseorang yang sakit, kelaparan, ataupun sedang dalam masalah. Ini mengambarkan tentang Yesus. Ia adalah orang yang paling memiliki belas kasihan sepanjang sejarah dunia ini. Alkitab banyak mencatat kisah yang mengambarkan belas kasihan Tuhan Yesus. Ia memberi makan banyak orang (Mat. 14:13-21), mencelikkan yang buta (Mrk. 10:46- 42), memulihkan orang yang cacat (Yoh. 5:1-9). Matius, seorang saksi mata dari belas kasihan Yesus, mengutip nubuatan dalam Yesaya 42: “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya.” (Mat. 12:20).
Dengan kata lain, Yesus peduli kepada orang yang menderita. Apakah anda mengalami penderitaan? Apakah beban hidup anda begitu menekan? Pandanglah Yesus, sang juruselamat yang penuh belas kasihan yang begitu mengasihi kita, telah mati untuk menyelamatkan kita, dan ingin menolong kita yang menderita. Biarlah belas kasihan Kristus bukan hanya menolong kita, tetapi juga menyemangati kita untuk menunjukkan belas kasihan pada sesama kita yang sedang menderita.
LALU APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Ada begitu banyak orang yang sedang mengalami penderitaan, mintalah hikmat dari Allah untuk kita dapat menunjukkan belas kasihan kepada sesama kita!
Baca juga: Renungan Harian Remaja Yesaya 48:16-22 | Kekeringan Rohani