Renungan Harian Yakobus 4: 13-15 | Ketergantungan Kepada Allah. Lika adalah seorang gadis muda yang menderita suatu penyakit. Sehingga ia harus melalui hari – harinya dengan mengkonsumsi obat-obatan. suangguh sesuatu yang membebankan buat Lika, namun ada pilihan lain. Jika ia lupa meminumnya barang satu kali saja. Penyakitnya akan kambuh. Jadi Lika sudah berketegantungan dengan obat.
Ketergantungan Kepada Allah
Kehidupan kita sebagai orang kristen adalah hidup yang bergantung pada Allah. Bergantung artinya bersandar, berserah kepada Allah. Dalam pembacaan ini Firman Tuhan mengatakan hidupmu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap (ayat14). Kita tidak tahu apa yang terjadi esok, bahkan semenit kedepan kita tidak tau apa yang akan terjadi. Kita bisa saja merencanakan banyak hal, tetapi kita tidak bisa menetapkan watu tertentu kapan uap terpencar. Bicara mengenai waktu. Waktu Tuhan bukanlah waktu manusia. Seperti lirik lagu pujian berkata “ Waktu Tuhan Pasti Yang Terbaik, walau kadang tak mudah dimengerti, lewatpi cobaan ku tetap percaya,waktu Tuhan pasti yang terbaik.”
Sebagai anak-anak Tuhan, kita diajarkan untuk menjaga hidup kita supaya bergantung pada Allah dalam bertindak maupun dalam berencana. Mengapa demikian? kita harus ingat bahwa hidup kita bukan berada dalam pengaturan tangan kita sendiri melainkan berada dalam tangan Allah. Karena pada awalnya Ia yang menetapkan kita ada dalam dunia ini dengan banyak rencana dan tujuan yang indah.
Mungkin saudara mempunyai banyak harta benda, kepintaran, jabatan yang tinggi, pendapataan yang banyak, bentuk fisik yang cakap, dan lain sebagainya. Apapun yang kamu miliki ataupun tidak memiliki apa-apa. Tetaplah bersukacita dalam Tuhan. Karena tak ada yang paling indah dalam hidup ini selain kita berpengharapan dalam Kristus.
Berharap pada Kristus membuat kita ingin lebih dekat kepadaNya, membuat hidup kita lebih bersukacita meskipun banyak masalah hidup menghampiri kita
Maka dari itu, mari kita anak-anak Tuhan tetap lah berserah kepada Tuhan dan jangan pernah lupakan Tuhan dalam segala perencanaanmu. Diluar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Di luar Tuhan kita bukan siapa-siapa. Amin. Tuhan Yesus Memberkati.
Penulis: Widya Nadeak