Renungan Harian Yakobus 1: 16-18 | Kebaikan-Nya Sepajang Masa. Berburu lumba-lumba di Teluk Kiluan, Lampung menjadi keunikan tersendiri. Pagi-pagi benar, orang-orang segera menuju ke perairan lepas dengan menggunakan kapal sederhana untuk menyaksikan atraksi hewan yang ramah ini. Mereka yang beruntung dapat segera melihat banyak lumba-lumba bergerak mendekati kapal dan menari-nari dengan bebasnya, seolah sedang bercengkerama dengan para wisatawan. Melihat langsung lumba-lumba dari dekat dapat meninggalkan kesan bahwa ciptaan Tuhan yang satu ini memang lucu dan menyenangkan.
Saya membayangkan bagaimana kebaikan Tuhan terpancar melalui pengalaman tersebut. Ketika kita sedang lemah, sering kali kita berpikir bahwa segalanya serta buruk, bahkan kita cenderung mempertanyakan Tuhan mengapa Dia membiarkan berjuang sendirian di tengah pergumulan berat. Namun, dalam masa pergumulan yang berat sekalipun, yakinlah Tuhan tetap berkarya. Ia bahkan terkadang berbicara sesuatu kepada kita lewat karya-Nya di dunia ini. Kita pun bisa meyakini bahwa Tuhan tidak pernah memberikan kita sesuatu yang buruk, seperti nats yang kita renungkan malam ini. Dengan mendekatkan diri kepada Tuhan sambil memuji nama-Nya karena ciptaan-Nya yang agung, niscaya kita akan peroleh kekuatan baru.
Keputusan untuk mensyukuri rahmat dan kasih-Nya, terutama setiap kali kita hendak mengakhiri hari seperti ini, dapat menjadikan langkah hidup kita semakin mantap. Berdiam dirilah dan cobalah dengarkan tuntunan-Nya, baik melalui Alkitab yang kita baca, lewat alam sekitar yang kita lihat. Yakinilah bahwa Tuhan merancangkan segala yang baik bagi kita dan anugerah Dia sediakan dengan takaran yang cukup, kapanpun kita membutuhkannya. (ksd)
baca juga: Renungan Harian Amsal 3: 27-35 | Membalas Kebaikan