Renungan-Harian-Sekolah-Minggu-Pengkhotbah-7-1-9-George-Washington-Carver

Renungan Harian Sekolah Minggu Pengkhotbah 7: 1-9 | George Washington Carver

Renungan Harian Sekolah Minggu Pengkhotbah 7: 1-9 | George Washington Carver. Tidak ada satu pun manusia yang mampu memilih bagaimana dan sebagai apa ketika dilahirkan. George W. Calver adalah anak seorang budak kulit hitam dan ayahnya meninggal terlindas gerobak kayu beberapa saat setelah ia lahir. Waku bayi ia dan ibunya diculik dan kemudian tidak diketahui bagaimana nasib ibunya.

George kecil kemudian diadopsi oleh keluarga Carver. Sejak kecil George sangat suka melakukan penelitian. Saat umur 10 tahun ia bersekolah di sekolah negro sampai akhirnya lulus dari Tuskegee Institute dan bekerja sebagai Kepala Departemen Pertanian.

George menemukan cara meningkatkan hasil panen kacang dan ia juga menemukan cara mengolah kacang menjadi susu, mentega, keju, kopi, tepung, sereal, tinta, pigmen, sabun, semir kayu, dan lain-lain. Tercatat ia telah membuat 300 produk berbahan dasar kacang sehingga ia dijuluki “The Peanut Man”.

Siapa sangka anak seorang budak dapat menjadi seorang ilmuwan yang luar biasa yang menjadi guru tidak hanya bagi orang kulit hitam tapi juga orang kulit putih. (diambil dari Wikipedia).

Begitu juga dengan cerita perempuan Samaria. Samaria adalah kelompok yang “rusak” oleh orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi menganggap bahwa orang-orang Samaria sama najisnya dengan orang-orang kafir dan kehilangan identitas sebagai orang Israel. Tapi hal itu tidak menghalangi perempuan tersebut untuk mengenal Yesus. Karena yang terpenting bukanlah awal tapi akhir kehidupan.

Adik-adik tidak dapat memilih dimana dan bagaimana Adik-adik lahir, semua adalah anugerah Tuhan. Tuliskan doa ungkapan syukur atas hidup Adik-adik!

Tidak semua orang-orang di luar sana dapat hidup beruntung seperti kita. Apa yang dapat Adik-adik lakukan untuk membantu orang-orang itu?

baca juga: Renungan Harian Anak Kisah Para Rasul 4: 7-14 | Menolak Atau Tidak

Leave a Reply