Renungan Harian Roma 7:13-26. 1. Bagaimanakah cara Paulus menjelaskan dosa sebagai dosa yang sesungguhnya? Mengapa kita perlu mengetahui kebenaran tersebut? (ayat. 13-14)
Bahwa siapa yang dibawa dosa mempergunakan yang baik untuk mendatangkan kematian, supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa. Sebab hukum Taurat adalah rohani, tetapi manusia bersifat daging yang terjual dibawah kuasa dosa
2. Bagaimanakah Paulus menjelaskan posisi kita terhadap dosa? (ayat. 15-23)
Posisi kita terhadap dosa, bahwa apa yang di buatnya kita tak tahu, justru bukan apa yang kita kehendaki yang kita perbuat melainkan apa yang kita benci yang kita buat. Jadi jika kita perbuat apa yang di kehendaki, kita setuju hukum taurat itu baik. Bukan kita lagi yang melakukan, melainkan dosa yang ada di dalam kita
3. Apa jalan keluar yang diberikan Allah kepada kita untuk mengalami kemerdekaan yang baru di dalam kehidupan? (ayat. 24-26)
Jalan keluar yang di berikan Allah supaya kita di MERDEKAKAN dari kehidupan ini, Bersyukur Allah merelakan putra-Nya yang tunggal YESUS KRISTUS datang ke dunia untuk mati menggantikan kita atas kuasa dosa yang menuju maut ini ( Pertukaran Radikal )
Tanpa Yesus datang ke dalam dunia untuk mati menggantikan kita, tidak seorang pun akan hidup merdeka dari dosa. Kita semua akan terikat oleh hukum Taurat selama masih hidup di dunia. Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yesus, yang rela mati bagi kita. Tidak ada kasih yang terlebih besar dari kasih Yesus. Itulah sebabnya, apa pun yang kita lakukan hanya memiliki satu tujuan, yakni menyenangkan Dia yang telah menebus kita melalui pertumbuhan dalam kekudusan dan keintiman dengan-Nya. Ingat, Yesus kini telah menjadi “suami” yang memiliki diri kita sepenuhnya. [CKN – www.renunganhariankristen.com]
“Apa yang membuat Laut Mati menjadi Mati? Karena ia terus sepanjang waktu menerima, tidak pernah memberikan apa-apa. Mengapa banyak orang Kristen yang dingin? Karena mereka sepanjang waktu menerima, tidak pernah memberikan apa-apa” – DL Moody –