Renungan Harian Roma 1: 8-17 | Tidak ada yang sia-sia. “Hai! Ini Bonnie,” ujar suara di telepon. “Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku telah kembali kepada Tuhan.” Nada suaranya yang penuh kegembiraan saat ia mengucapkan kata-kata ini menunjukan bahwa dia adalah Bonnie yang pernah menghadiri kelas Penelaahan Alkitab yang aku ajarkan. Bonnie meminta izin datang ke rumahku untuk memberi tahu tentang lebih banyak hal.

Sore itu, suaranya terdengar sangat gembira saat memberitahuku tentang pelayanannya dengan orang-orang baru di Kanada. “Dan kamu tidak akan memercayainya, tetapi aku membantu sebuah kelas Penelaahan Alkitab wanita.” Beberapa wanita dari berbagai negara kini berkumpul di ruang tamu Bonnie untuk mempelajari firman Allah.

Kisah Bonnie menghangatkan hatiku dan mengingatkanku bahwa waktu dan tenaga yang aku habiskan dalam kelas Penelaahan Alkitab ternyata bermakna. Ketika banyak hal atau orang tidak berjalan seperti yang kita harapkan, kita mungkin merasa seolah-olah pekerjaan kita sia-sia. Bahkan kita bisa saja menjadi putus asa dan menyerah. Namun, hari itu aku belajar bahwa semua yang kita lakukan dalam nama Yesus tidak sia-sia. Jika kita tidak putus asa dan menyerah, suatu hari nanti saat kita telah melupakan upaya kita atau malah menganggapnya gagal, bukti bahwa kita sebenarnya berhasil mungkin baru saja muncul dan menceritakan kisah-kisah tentang anugerah yang akan mengis hati kita dengan puji-pujian. (Rose McCormick Brandon)

baca juga: Renungan Harian Lukas 8: 16-18 | Dirahasiakan Bukan Disiarkan