Renungan Harian Remaja Kejadian 3: 11-13. Nggak sedikit anak muda yang berprinsip, “mumpung masih muda, puaskan dirimu, lakukan semua keinginan hatimu”. Akibatnya? Mereka mengumbar nafsu, menginvestasikan waktu, tenaga dan uang mereka untuk perkara-perkara yang sifatnya sementara. Keinginan hati mereka pun terpuaskan dalam sekejap, lalu senyap.

Tuntutan hidup yang semakin tinggi membuat banyak orang termasuk anak-anak muda berlomba-lomba meraih “segalanya”. Bangga dengan segala yang dimiliki dan berbagai macam atribut yang disandang. Mereka lupa untuk menginvestasikan apa yang mereka miliki, paling tidak waktu mereka, untuk sesuatu yang kekal sifatnya.

Apa kata Alkitab tentang akhir hidup mereka? Pengkotbah mencatat dengan jelas bagaimana akhir hidup mereka. Segala yang dilakukan harus dipertanggungjawabkan dihadapan tahta pengadilan Allah dihari penghakiman nanti (Pengkotbah 12: 14)

Seringkali kita tidak memikirkan dampak yang jauh ke depan dari apa yang kita lakukan saat ini. Kita berpikir, hari ini ya hari ini. Besok ya urusan besok. Kelihatannya kalimat ini baik dan benar. Tapi, berapa banyak anak muda yang menderita diakhir hidupnya gara-gara pernyataan ini?

Kondisi jiwa yang masih labil, membuat mereka mudah terbakar, mudah terpengaruh, kurang berpikir panjang dan cenderung mengikuti kehendak hati mereka tanpa mempedulikan orang lain. Kalau  mereka dipengaruhi oleh hal-hal positif, tidak jadi masalah. Tapi kalau yang negatif?

Saudaraku, Allah menempatkan masing-masing kita dalam kurun waktu tertentu. Tak seorang pun yang tahu berapa lama kita hidup didunia ini. Karenanya, pergunakanlah waktu yang ada karena waktu-waktu ini adalah jahat. Kesempatan hanya datang sekali dalam hidup kita.

Jadi, pakailah sebaik mungkin dan raihlah setiap kesempatan untuk melakukan perkara-perkara yang menyenangkan hati Bapa disorga. Nah, mulai hari ini, investasikan waktumu untuk hal-hal yang sifatnya kekal. Ok. [RJW – Renungan Malam]