Renungan Matius 26: 36-46 (Menerima Keputusan). Memang wajar jika bos sering memerintah anak Ibunya. Namun atasan yang terlalu sering menyuruh pasti membuat kesal para karyawan. Sebagai orang dengan posisi yang lebih rendah, tak sedikit pekerja yang enggan mengajukan keluhan. Sebenarnya apakah bos yang terlalu banyak menyuruhitusebuah kesalahanatautidak, tergantung bagaimana Anda memandangnya. Jika permintaan tersebut masih bisa ditolerir karena kesempurnaan pekerjaan mungkin masih diterima. Namun jika ia kerap menyuruh di luar konteks pekerjaan seperti bertemu anak, mencari meja, dll, tentu saja Anda harus bekerja.
Menerima Keputusan
Berbeda dengan karyawan pada umumnya, sekalipun perintah yang diterima Yesus dari Bapa-Nya sangat berat, Dia tidak menunjukkan keluhan tentang pemberontakan. Ucapan Yesus pada nats hanya menunjukkan kepasrahan-Nya atas perintah Bapa dan perasaan-Nya yang penuh pergumulan karena tantangan yang akan dihadapi-Nya. Namun demikian, Yesus tetap melakukan perintah tersebut, karena Dia tahu itu adalah bagian dari misi-Nya datang ke dunia.
Dari pengalaman Yesus itu, hal-hal yang harus kita teladani jika atasan memberi perintah kepada kita (1) tetapi jangan cepat bereaksi, seperti menolak, lebih dulu setiap ucapan bos. (2) Jika perintah bos tidak berkaitan dengan pekerjaan, kita berhak menolaknya tetapi tolaklah dengan sopan dan baik-baik. (3) Jika perintah bos dirasa sangat berat, jangan segan untuk mengutarakan hal tersebut. Siapa tahu bos bisa memberikan solusinya.
Bos memang akan selalu memerintah, sedang- kan bawahan akan selalu diperintah. Untuk itu, berlapang dada dan menghadapi menghadapi bos, pekerjaan, dan lingkungan kerja kita supaya semuanya berjalan dengan baik. (alv)