renungan-harian-kristen-terbaru-dan-terlengkap
renungan-harian-kristen-terbaru-dan-terlengkap

Renungan Harian Matius 7: 1-2

Renungan Harian Matius 7: 1-2. Setiap kota atau wilayah pastilah memiliki sebuah pengadilan. Pengadilan adalah sebuah tempat dimana setiap orang akan berusaha untuk memperoleh keadilan guna mendapatkan apa yang menjadi haknya. Biasanya ketika sebuah sidang dalam pengadilan berjalan, setiap pihak akan berusaha untuk mencari jalan agar mendapatkan hasil yang seadil-adilnya. Adalah wajar untuk mencari keadilan dalam kehidupan ini.

Tetapi dalam khotbahnya di bukit, Yesus juga memberikan sebuah perintah yang mungkin membinggungkan. Ia berkata: “Jangalah kamu menghakimi!” Apakah Yesus sedang mengatakan bahwa kita harus menutup semua pengadilan yang ada di dunia ini?

APAKAH ARTINYA?

Apa yang Yesus katakan disini tidaklah mengarah kepada sebuah pengadilan umum. Pengadilan adalah suatu lembaga yang baik dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat umum. Tetapi Yesus sedang berbicara mengenai perkara hati kita terhadap sesama. Menghakimi seseorang, seperti yang Alkitab defnisikan, merupakan sebuah bentuk opini negatif akan seseorang yang mempengaruhi cara kita berpikir dan bertindak kepadanya.

Menghakimi juga berarti memandang rendah orang lain dan mengatakan seakan-akan diri kita lebih baik dari orang tersebut. Dari pada kita memikirkan kesalahan orang lain, adalah lebih baik untuk kita memikirkan sesuatu yang dapat membuat diri kita menjadi lebih baik. Itulah yang Yesus maksud ketika ia mengatakan, “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?

Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.” Ini seperti sebuah kemunafkan. Menghakimi hati dan motivasi seseorang bukanlah sesuatu yang Allah ingin kita lakukan. Justru sebaliknya, Allah ingin kita menunjukkan kasih, kebaikan, dan pengampunan bagi orang yang bersalah kepada kita. Pada akhirnya, hanyalah ada Satu Hakim yang layak dan pantas untuk menghakimi umat manusia, yaitu Allah sendiri. Seperti dalam Yak. 4:12 dikatakan, “Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan.”

LALU APA YANG HARUS DILAKUKAN?

Apakah anda sedang menghakimi sesama anda beberapa waktu ini? Bertobatlah dan mulailah mengasihi orang yang bersalah kepada kita!

TAHUKAH ANDA?

Pengadilan Umum adalah sebuah tempat dimana keadilan dan kebenaran di perjuangkan. Juga dalam kehidupan sehari-hari haruslah kita terus memperjuangkannya dengan melakukan kebenaran terhadap sesama kita.

Baca juga: Bahan Cerita Sekolah Minggu Matius 4:1-11 | Pencobaan di Padang Gurun            

Leave a Reply