Renungan Harian Matius 6: 25. Orang Yahudi pada masa itu memiliki banyak hal yang mereka khawatirkan. Dalam era itu kebanyakan dari mereka hidup dari bertani. Jika tidak hujan, maka mereka akan mengalami penderitaan dan kelaparan. Banyak keluarga begitu miskin. Penyakit dan penderitaan begitu merajalela. Mereka juga hidup dibawah jajahan orang Romawi yang menekan mereka dengan pajak yang tinggi dan membuat kehidupan menjadi semakin sulit.
Lalu datanglah seseorang dari Nazareth, melakukan mujizat-mujizat yang hebat, menegur para pemuka-pemuka agama, dan berbicara dengan kata-kata yang berotoritas yang belum pernah mereka dengan sebelumnya. Dari begitu banyak perkataan yang Yesus katakan selama khotbah di bukit, Yesus mengatakan: Janganlah kuatir akan hidupmu!
APAKAH ARTINYA?
Ketika Yesus mengatakan ini, ini bukanlah sebuah anjuran atau ajakan, tetapi ini merupakan sebuah perintah yang Yesus sampaikan. Kuatir berarti kita takut akan sesuatu yang kita hadapi. Hidup dalam kekuatiran itu merupakan sebuah dosa. Ketika kita kuatir berarti kita tidak meletakkan kepercayaan kita kepada Allah. Itu seperti mengatakan, “Allah, aku tahu bahwa Engkau begitu hebat, tetapi aku rasa Engkau tidak dapat menangani situasi ini. Sehingga aku merasa takut dan kuatir akan situasi yang aku alami ini.”Dan ini tidaklah benar. Yesus mengatakan kepada para pendengar untuk memperhatikan burung-burung dan bunga-bunga di padang. Allah-lah yang memberi mereka makan dan mencukupkan mereka. Jika burung-burung dan bunga saja Tuhan pelihara, apalagi kita umat yang dikasihi dan dicintai-Nya. Tuhan pasti memelihara kehidupan kita. Apapun yang sedang kita hadapi sekarang, janganlah kuatir. Allah berjanji untuk menyediakan segala sesuatu yang kita perlukan (Mat. 6:33). Bahwalah segala pergumulan kita dalam doa kepada-Nya dan kita akan menyaksikan pertolonganNya yang ajaib.
LALU APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Hafalkanlah Filipi 4:6-7!
TAHUKAH ANDA?
Studi Medis menunjukkan bahwa rasa kuatir yang berlebihan akan menyebabkan seseorang mengalami berbagai penyakit tertentu. Ini bukanlah sesuatu yang Tuhan inginkan bagi anak-anak-Nya yang ia kasihi!
