Renungan Harian Lukas 2: 41-52 | Bisnis Bapa kita. Bapakku mengajarkan banyak pelajaran berharga kepada anak-anak-Nya – yang terutama adalah kami harus memuji nama Allah tiap saat dan menghormati kasih dan persatuan keluarga kami. Sejak aku masih sangat muda, bapakku tampaknya menaruh kepercayaan besar kepadaku. Di lingkungan kota kecil kami yang aman dan nyaman, ia akan memintaku ke bank untuk menyetor sejumlah uang tunai hasil penjualan di perusahannya. Dalam dua bulan setelah ulang tahunku yang ke-16, setelah aku menerima SIM, bapak mengizinkanku berkendara sejauh 73 kilometer ke pinggiran kota untuk mengambil pasokan dari kantor pusat perusahaannya. Rasanya menyenangkan “terlibat dalam bisnis bapakku”, untuk mewakilinya dalam hal yang aku pikir merupakan urusan penting.
Selama bertahun-tahun hingga sekarang, aku juga mewakili bisnis Bapa Surgawiku – yang terpenting di dunia. Menakjubkan bagiku bahwa Allah mempercayakan urusan dan pemeliharaan jiwa manusia kepada kita para murid. Meskipun selama bertahun-tahun aku berkhotbah lewat kata-kata dari mimbar gereja, hari ini aku berkhotbah lewat perkataanku dan perbuatanku sehar-hari. (Wil I. Jackson)
baca juga: Khotbah Kristen Yohanes 3: 22-30 | Ia Harus Makin Besar