Kumpulan-Renungan-Harian-Remaja-Terbaru-dan-Terlengkap
Kumpulan-Renungan-Harian-Remaja-Terbaru-dan-Terlengkap

Renungan Remaja Efesus 4: 17-32 | Start With Yourself First

Renungan Remaja Efesus 4: 17-32 | Start With Yourself First. Setelah ikut KKR pemuda di gerejanya, Sammy jadi semangat banget buat terlibat dalam penginjilan. Target pertama yang akan dia injili adalah Kevin, temen sekampusnya yang sering nongkrong bareng dia. Dalam setiap kesempatan, Sammy nggak pernah lupa nyinggung-nyinggung soal Injil di depan Kevin. Tapi anehnya, udah sekian lama mencoba, usahanya nggak kunjung berhasil. Hingga suatu hari pas Sammy bercerita tentang kasih Yesus kepada Kevin, tiba-tiba dengan halus Kevin berkata, “Udahlah Sam, nggak perlu ceramah-ceramah lagi. Aku dah bosen. Dari dulu sampe sekarang aku merasa kebaikan Yesus yang kamu sampekan tuh nggak ada dampaknya sama sekali buat hidupmu. Kamu dan aku sama aja. Aku sering bolos kuliah, kamu juga begitu. Aku masih suka nyontek pas ujian, kamu juga kayak gitu.” Plak! Jawaban Kevin seakan jadi tamparan keras buat Sammy. Ia pun segera sadar akan gaya hidupnya selama ini yang belum mencerminkan karakter Kristus. “Tuhan, ampuni aku. Ternyata selama ini Injil yang kusampaikan nggak pernah bekerja gara-gara diriku sendiri. Firman yang aku baca tiap hari nggak berbuah dalam diriku!” doanya.

Start With Yourself First

Kalo kita percaya pada fir-Tu yang kita dengar, semestinya fir-Tu itu akan bekerja untuk menguduskan kita dan mengubah pribadi kita menjadi semakin serupa dengan Kristus. Artinya, rasa percaya itu harus ditunjukkan dengan gaya hidup yang berpadanan dengan fir-Tu. Perilaku hidup kita yang lama seperti kemarahan yang nggak terkendali kebohongan, sikap egois, dan perilaku jahat yang lain seharusnya udah kita tinggalkan sejak kita menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi kita. Bukankah fir-Tu juga berkata bahwa jika kita di dalam Kristus, kita adalah ciptaan yang baru? So, cara hidup lama harusnya kita tinggalkan, dong!

Selama kita nggak mau mengubah kebiasaan lama kita yang lekat dengan dosa dengan kebiasaan baru yang mencerminkan kepribadian Kristus, jangan harap hidup kita bisa berdampak positif bagi orang lain. Namun, bila kita punya prinsip dan tekad yang kuat untuk mengubah diri kita menjadi lebih baik, maka kepribadian kita bisa menjadi teladan sekaligus inspirasi bagi orang lain, termasuk menarik mereka untuk mengenal Kristus yang menjadi sumber utama inspirasi kita. (Renungan Remaja Efesus 4: 17-32 | Start With Yourself First)

 

Leave a Reply