Renungan Harian Kisah Rasul 17 | Berbagi Injil Dengan Orang Terdidik. Apa yang dapat dipelajari dari Paulus, tentang cara memberitakan Injil, ketika Paulus berhadapan dengan ahli-ahli pikir? Bagaimana Paulus begitu cerdik dalam penginjilannya (ay 22-28)?
Berbagi Injil Dengan Orang Terdidik
Atena adalah kota terpelajar dan kota religius. Selain ada kumpulan orang Yahudi, di Atena terdapat banyak pengikut filsafat tertentu dan penyembahan berhala. Paulus menyapa masing-masing kelompok sesuai dengan konteks masing-masing (ayat 16-18). Oleh karena memberitakan sesuatu yang baru, Paulus mendapat kesempatan membagikannya di sidang Areopagus (ayat 19-21). Disini kita melihat strategi penginjilan Paulus yang peka konteks dan memanfaatkan pengetahuan iman mereka akan wahyu umum. Pertama, Paulus tidak mengecam berhala-berhala sesembahan mereka. Sebaliknya, ia memakai salah satu berhala yang tidak bernama untuk memperkenalkan Allah yang disembahnya (ayat 22-23). Kedua, Paulus memperkenalkan Allah sebagai Sang Pencipta langit dan bumi serta segala isinya. Dia berdaulat penuh atas segala ciptaan-Nya, termasuk manusia. Hidup manusia berasal dari dan bergantung penuh kepada Allah (ayat 24-28). Ketiga, paulus memperkenalkan cara beribadah yang benar di hadapan Allah yang Mahabesar. Ibadah yang benar bukan dengan menyembah berhala melainkan dengan menjalani kehidupan yang kudus yang berkenan kepada-Nya. Kehidupan itu harus dipertanggungjawabkan satu kali kelak di hadapan Dia yang telah membangkitkan Kristus (ayat 19-31). Hasil pemberitaan Injil itu terbagi dua. Ada yang menolak Injil, tetapi tidak sedikit juga mereka yang bertobat (ayat 32-33).
Roh Kudus mengurapi anak Tuhan yang mempersiapkan diri dengan baik untuk memberitakan Injil-Nya. (Renungan Harian Kisah Rasul 17 | Berbagi Injil Dengan Orang Terdidik)
Baca juga: Renungan Harian Kisah Rasul 4 | Doa Untuk Ekspansi Kerajaan