Renungan Harian Kejadian 1: 27-28 | Anak Siapa…? Kadangkala saya gak habis pikir melihat satu komunitas anak-anak muda dengan atribut serba hitam, pakai accessories dengan rambut berdiri bak jengger ayam jago, yang sering muncul pada saat ada keramaian konser musik atau bergerombol di traffic light. Saya tidak tahu mereka kelompok aliran mana, tetapi yang jelas, mereka tidak hanya mayoritas cowok. Malah ada beberapa cewek yang boleh dikatakan sangat-sangat muda.
Dan saat ketemu dengan kelompok anak-anak muda ini, sering saya omong sama istri saya, itu anak-anak mau jadi apa kelak…? Apakah ada yang mau ambil menantu ya…? Apakah orang tua mereka tidak membekali mereka dengan hal-hal yang positif ? Ataukah mereka yang sudah menyimpang dari jalan yang lurus dengan berbendera kebebasan ? Ataukah mereka tidak tahu makna hidup yang sejati ??
Mohon maaf, jujur saya katakan, saya belum dapat menangkap sesuatu dalam tanda kutip positip dari komunitas mereka. Bisa jadi mereka berangkat dari keluarga yang broken home, atau mereka mencoba lari dari kenyataan akan sulitnya tingkat hidup di dalam keluarga mereka. Atau bisa juga mereka mencoba lepas dari keterikatan aturan-aturan dan tatanan yang berlaku baku.
Pertanyaan di benak saya hanya satu, sejauh manakah peran orang tua mereka masing-masing dalam proses pertumbuhan mereka. Sebagai orang tua sebisanya kita membekali anak-anak kita dengan hal-hal yang positip, baik mental kejiwaan maupun secara rohani. Karena sebagai orang tua harusnya kita sadar betul maksud diciptakannya manusia.
Kejadian 1 : 27-28
Maka Allah menciptakan manusia menurut gambar-NYA, menurut gambar Allah diciptakan-NYA dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-NYA mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka : Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.
Pertanyaan-pertanyaan di atas jamak berlaku di setiap orang tua kepada anak-anak muda siapa saja yang ditemui termasuk kepada anaknya sendiri. Sekalipun adakalanya kalau melihat anak-anak kita bandel, kita dibuat jengkel. Tetapi ini yang sering menjadi lontaran pertanyaan. Bahkan sejak dari kandunganpun , sadar atau tidak sadar, kita sering bertanya, mau jadi apa ya anak kita nanti…?
Lukas 1 : 66
Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata : Menjadi apakah anak ini nanti ? Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Persoalannya sekarang adalah, apakah kita sebagai orang tua sudah benar-benar membekali anak-anak kita dengan roh yang kuat di dalam Tuhan , ataukah kita sekedar membesarkan anak-anak kita dengan makanan jasmani saja, dengan landasan harta dan membiarkan anak-anak tumbuh liar tanpa pengawasan, tanpa ada lagi rasa hormat kepada orang tua, terlebih tidak takut akan Tuhan ? Bahkan membuat anak-anak kita tersesat dengan jalan pikirannya sendiri?
Markus 9 : 42
Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.
Penulis: Herman Utomo
Renungan Harian Kejadian 1: 27-28 | Anak Siapa…?