Renungan-Harian-Filemon-1-4-Doa-Syukur-Paulus
Renungan-Harian-Filemon-1-4-Doa-Syukur-Paulus

Renungan Harian Filemon 1: 4 | Doa Syukur Paulus

Renungan Harian Filemon 1: 4 | Doa Syukur Paulus. Keindahan dalam menjalani kehidupan seringkali menjadi kerinduan kita dalam membangun hubungan kita dengan Tuhan. Tindakan yang menggebu-gebu menjadi warna dalam aktivitas kerohanian kita yang haus akan lawatan dari pada Tuhan. Doa, menjadi aktivitas rohani yang tak henti-hentinya kita lakukan dalam menggapai hubungan yang harmonis dengan Tuhan (Ef 6:18). Melaui doa kita dapat mencurahkan isi hati kita dengan Tuhan. Melalui doa, kita dapat ketenangan dalam hati kita yang datangnya dari pada Tuhan kita.

Kita, sebagai umat Tuhan yang menjalani hidup dengan sikap yang berserah penuh kepada Tuhan selalu memohon kepada Tuhan supaya Dia menuntun setiap langkah kehidupan kita sehingga keserasian hidup antara kita dan Tuhan menjadi nyata dalam kehidupan kita. Keserasian hidup antara Tuhan dan kita juga membawa kita kepada ketepatan dalam melangkahkan kaki kita kepada tujuan yang baik untuk kehidupan kita. Namun, seringkali permasalahan demi permasalah membuat kita lupa akan doa yang seharusnya nyata dalam kehidupan kita. kita seringkali jauh dari Tuhan oleh karena permasalahan. Kita seringkali menyalahkan Tuhan oleh karena Dia belum menjawab doa yang telah kita ucapkan. Bahkan, kita sampai lupa mengucap syukur kepada Tuhan atas segala hal-hal yang baik yang telah dilakukan oleh Tuhan dalam kehidupan kita.

Sebagai umat Tuhan kita seharusnya tidak meninggalkan doa walaupun banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam kehidupan kita. Seharusnya kita tetap mempertahankan doa untuk selalu nyata dalam kehidupan kita walaupan masalah silih-berganti datang dalam kehidupan kita. Terlebih-lebih, kita seharusnya mengucap syukur kepada Tuhan dalam setiap tindakan doa kita.

Doa Syukur Paulus

Paulus yang sedang berada dalam penjara mengucap syukur kepada Allah atas pertumbuhan kerohanian Filemon yang semakin hari semakin luarbisa. Filemon, dalam pelayanannya telah menghibur hati jemaat sehingga tindakannya itu membuat Paulus mendapatkan kekuatan dan sukacita besar walaupun ia sedang berada dalam penjara. Hal demikianlah yang membuat Paulus mengucapkan Syukur kepada Allah, dengan unggapan yang sangat indah yakni: “Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku, (Filemon 1:4)”

Jadi, saudara-sadaraku yang dikasihi oleh Tuhan, kita saat ini tahu bahwa penjara tidak membuat Paulus untuk jauh dari pada doa, sebab doa telah menjadi gaya hidupnya. Kesusahan tidak membuat ia untuk meninggalkan Tuhan atau menyalahkan Tuhan karena ia berserah penuh akan pimpinan Tuhan sehingga ucapan syukur kepada Tuhan nyata dalam hidupnya, pada saat ia melihat karya Tuhan yang sangat luarbiasa-nyata dalam kehidupan anak rohaninya.

Dengan Demikian, maka kita juga sebagai umat Tuhan seharusnya mengucap syukur kepada Tuhan atas segala kebaikan yang telah terjadi, walaupaun hal yang baik itu nyata dalam kehidupan sesama kita dan belum nyata dalam kehidupan kita. Kita harus yakin dengan sepenuhnya bahwa tiba waktunya pasti hal yang baik juga akan nyata dalam kehidupan kita. Mari kita memusatkan pikiran kita hanya kepada kebaikan Tuhan dan menghilangkan hal-hal yang negatif dalam kehidupan kita untuk mencapai kesempurnaan dalam perjalanan kehidupan kita. Permasalahan bukan lagi alat setan untuk menjauhkan kita dari Tuhan, tetapi permasalah itu menjadi alat Tuhan untuk menyatakan kepada kita bahwa kita telah hidup di dalam Tuhan. Sola Fide

Penulis: Junio Richson Sirait, S.Th

Leave a Reply