Renungan Harian Efesus 2: 8 | Pemberian Allah. Suatu hari saya melihat sebuah tayangan reality show di TV, dimana sebuah keluarga yang karena terpaksa mempunyai hutang. Lalu datanglah debcollector dengan tampang seram menagih secara paksa, bahkan menghina keluarga tersebut. Banyak tetangga berkerumun melihat kejadian dirumah keluarga yang punya hutang terseut tanpa mampu berbuat apa-apa. Kebayang betapa terhina, malu dan sedihnya tersebut! Namun secara tiba-tiba datang dua orang tidak dikenal yang melerai kejadian itu, kemudian mengambil alih semua hutang keluarga tersebut dan melunasinya tanpa syarat. Spontan aja keluarga yang tertekan, terhina, malu dan sedih itu menangis sejadi-jadinya sambil memeluk orang yang telah mengambil alih hutang mereka. Bahkan ada di antara mereka yang tersimpuh di kakinya. Bukan hanya itu, si penanggug hutang juga memberi tambahan modal kepada keluarga yang terlilit hutang itu untuk memulai usaha baru mereka tanpa berhutang lagi.
Dari reality show itu saya memetik satu pelajaran bahwa sesungguhnya kehidupan kita pun seperti keluarga yang mempunyai beban hutang tersebut. Kita tidak mampu melakukan sesuatu untuk bisa terlepas dari lilitan hutang, bahkan untuk menolong diri sendiri pun kita memerlukan seseorang yang berkuasa tanpa batas untuk mengambil alih beban kita. Dialah Tuhan Yesus yang kemudian datang dengan tawaran untuk mengambil alih semua beban hidup kita dan memberikan kehidupan yang baru pula.
Nah, kalau sekarang ini kita berada dalam keadaan yang terlepas dari segala ikatan dosa, hidup penuh diberkati, berada di antara keluarga yang penuh kasih, itu semua bukan karena kita mampu mengendalikan situasi, tetapi karena pemberian Allah. Kita adalah orang yang terpenjara oleh segala kelemahan, terhina, dan menderita bila Yesus tidak datang membebaskan kita. Oleh sebab itu nggak ada alasan buat kita untuk bermegah diri atas hidup ini. Sebab semua yang kita miliki saat ini datangnya dari Allah yang telah mengambil alih segala ketidakmampuan kita dan menebusnya dengan diri-Nya sendiri. (aml)
baca juga: Renungan Harian Ibrani 5: 11-14 | Tanda kedewasaan