Renungan Harian Amsal 25: 1-16 | Nikmat Membawa Sengsara. Seorang teman saya mengeluh sulit punya anak. Dokter menyarankan dia untuk diet mengurangi berat badannya karena memang dia sudah sangat gemuk. Saran ini juga yang kami berikan 8 tahun lalu di awal-awal pernikahannya karena memang dia sudah terlalu obesitas. Waktu itu dia cuek saja. “Nggak ada hubungannya, Kak, berat badan sama kehamilan,” ujarnya. Sekalipun kami sudah beberkan data, tetap saja dia menolak. Kini setelah belasan tahun menikah dan belum punya anak, penyesalan mulai datang.
Nikmat Membawa Sengsara
Tanpa kita sadari apa yang kita makan itu mempengaruhi kondisi tubuh kita. Jika pola makan tidak sehat terus menerus kita pelihara, tidak heran jika suatu saat nanti badan kita akhirnya menjadi sarang penyakit. Untuk menghindari hal ini, ada dua hal yang perlu kita lakukan. Pertama, makan secukupnya. Amsal mengingatkan kita untuk tidak terlalu menginginkan makanan yang lezat karena hidangan seperti ini sangatlah menipu. Kedua, kuasai diri. Ada begitu banyak pilihan makanan yang bisa kita dapatkan dengan mudah. Apalagi jika ada banyak promo dan diskon murah. Di sinilah kita penting menguasai diri. Bahwa roh rakus dan gelojoh itu sangat membahayakan tubuh kita. Berpuasa rutin menolong kita untuk mampu mendisiplin tubuh dan menguasai diri.
Keluarga Blessing, tubuh kita ini adalah bait Roh Allah. Harus kita rawat dan jaga. Jika tubuh kita sakit, tentulah kita pun akan rugi karena segala aktivitas kita akan tersendat dan kualitas hidup pun akan menurun. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? [Epha] (Renungan Harian Amsal 25: 1-16 | Nikmat Membawa Sengsara)
Baca juga: Renungan Harian Amsal 30: 33 | Hati-Hati Dengan Kemarahan