Renungan Harian 1 Tesalonika 5: 15. Jahat dibalas jahat. Baik dibalas baik. Seakan-akan itu semua begitu wajar dan memang sudah sepantasnya. Dunia mengajarkan kita untuk membalas orang lain setimpal dengan perbuatannya kepada kita. Percaya atau tidak, Perjanjian Lama juga memerintahkan prinsip ini beberapa kali seperti dalam Kel. 21:22-25; Im. 24:17-22, dan Ul. 19:21. Tetapi sayangnya banyak orang yang salah dalam menginterpretasikannya.
APAKAH ARTINYA?
Dalam zaman Tuhan Yesus, orang Israel membangun sebuah pemahaman yang buruk mengenai prinsip “mata ganti mata”. Sehingga Yesus mengkoreksi pemikiran ini dalam khotbah di bukit. “Kamu telah mendengar frman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.” (Mat. 5:38-42) Apakah Yesus sedang mengatakan bahwa biarkanlah orang lain membully kita? Oh jelas tidak. Yesus sedang ingin menyampaikan sebuah poin yang penting, yaitu pembalasan bukanlah pilihan yang kita miliki. Allah tidak memaksudkan prinsip “mata ganti mata” bagi individu – individu. Ini adalah bagi para pemimpin Israel yang sedang mengusahakan keadilan di pengadilan. Hanya Allah yang berhak untuk melakukan pembalasan (Rm. 12:19). Ia-lah satu-satunya hakim (Yak. 4:12). Ketika seseorang bersalah kepada kita, janganlah membalas. Balaslah kejahatan dengan kebaikan. Yesus ingin kita menunjukkan kasih dan kesabaran pada sesama kita.
LALU APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Tidak perlu membalas orang yang berbuat jahat kepada kita dengan kejahatan juga, bukan karena orang tersebut, tetapi karena Tuhan tidak membalaskan kepada kita setimpal dengan kejahatan kita! Stop membalas kejahatan dengan kejahatan!
Baca juga: Renungan Harian 1 Tesalonika 2: 15-20 | Tetap Melayani Sekalipun Banyak Tantangan