Renungan Daniel 4-1-37 (Direndahkan Tuhan)
Renungan Daniel 4-1-37 (Direndahkan Tuhan)

Renungan 6 Agustus 2021: Daniel 4: 1-37 (Direndahkan Tuhan)

Renungan Daniel 4: 1-37 (Direndahkan Tuhan).  Tinggi hati. Suatu istilah yang sudah sangat familiar di telinga kita. Dalam sebuah artikel ditulis bahwa orang yang tinggi hari akan mencari kepentingan diri sendiri, orang yang tinggi hari akan selalu berpikir, “Apa untungnya bagi saya?” Dengan kata lain, orang tinggi hati sukar melakukan sesuatu murni untuk kepentingan orang lain. Orang yang tinggi hati akan mencari puji-pujian orang terhadap dirinya, orang yang tinggi hati juga beranggapan bahwa ia lebih utama dan lebih baik dari orang lain. Itu sebabnya orang tinggi hati sering menuntut perlakuan khusus atau istimewa.

Direndahkan Tuhan

Dalam kehidupan sehari-hari, sifat tinggi hati bukan lagi cerita baru. Kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki Nebukadnezar menjadikannya pribadi yang tinggi hati, sehingga Allah merendahkannya. Teguran yang diberikan Allah melalui mimpinya tak lantas membuat Nebukadnezar sadar dan bertobat (ay. 5, 10-32), sehingga hal yang telah difirmankan-Nya itu benar-benar terjadi (ay. 33). Syukur, pada akhirnya Nebukadnezar menyadari kesalahannya – selama ini ia begitu sombong dan mengandalkan segala yang dimilikinya, yaitu kekayaan, kekuasaan, kebesaran, dan takhta kerajaannya. Lalu ia pun menengadah ke langit dan mengakui kebesaran Tuhan bahwa hanya Tuhan yang mahatinggi, layak dipuji, dihormati, dan dimuliakan (ay. 37).

Tak jarang, kitapun bisa disilaukan oleh jabatan, materi, atau kesuksesan yang kita peroleh. Namun, hari ini sadar kembali bahwa semua yang kita dapatkan bukan semata hasil kerja keras kita, melainkan itu adalah berkat Allah yang menjadikan kita menjadi seperti saat ini. Jadi, tetaplah rendah hati dan muliakan Dia dengan hidup kita.

Leave a Reply