Renungan Harian 1 Korintus 9: 1-27 | Sukses Macam Apa? Dalam acara bincang-bincang buku, sering kali saya mendengar pertanyaan dari audiens atau moderator, “Berapa besar uang yang Anda hasilkan dari menulis?” Honor atau royalti pun diperbincangkan, dan secara tidak lansung dijadikan tolak ukur kesuksesan seorang penulis. Namun, ada juga penulis yang mengukur sukses dari sisi lain. Karenanya, di dalam tulis-menulis kita mengenal ada karya-karya tertentu yang dianggap lebih berbobot karena muatan sastrawinya walaupun tidak sukses secara finansial.

Sukses Macam Apa?

Yang tak kalah menarik, ada juga orang yang menafsirkan sukses sebagai sesuatu yang semu belaka. Ada orang yang pernah berkata kepada saya bahwa karyanya bisa dibilang gagal, tapi juga bisa dibilang suskses. Waktu saya bertanya apa yang menjadi targetnya lewat karya itu, ia mengangkat bahu.

Sukses itu luas. Mungkin selama ini kita memaknai sukses dari sudut pandang tertentu. Dan untuk diri sendiri, dalam memandang kesuksesan kita, sudut pandang mana yang kita gunakan? Yang paling sederhana, sukses berarti mencapai target atau tujuan yang kita tetapkan.

Dalam ayat-ayat yang kita baca, Paulus pun memberi contoh. Lihatlah kegigihannya dalam memberitakan Injil. Ia “… menjadi segala-galanya, supaya (1a) sedapat mungkin memenangkan beberapa orang di antara mereka” (ayat 22). Dari Paulus kita mestinya paham, bahwa yang tahu bahwa kita  telah sukses atau tidak adalah diri kita sendiri. Selama kita terus melangkah untuk mencapai tujuan yang kita tetapkan, oleh anugerah Allah dan kasih-Nya kita pun akan berpeluang sukses. – SN (Renungan Harian 1 Korintus 9: 1-27 | Sukses Macam Apa?)

Baca juga: Renungan Harian Kisah Rasul 15 | Bijaksana Dan Peka