Renungan Rut 1: 1-22 (Setia di Tengah Ketidaksetiaan). Rerdasarkan penelitian terakhir dari FAO, 19,4 juta penduduk Indonesiamengalami kemiskinankarena kemiskinan. Meski demikian, angka dari tahun-tahun sebelumnya menurun. Namun, masih banyak yang harus dilakukan khususnya di wilayah bagian timur Indonesia dan sebagian Kalimantan.
Setia di Tengah Ketidaksetiaan
Berbeda dengan alasan di Indonesia, sesuai ayat, Israel lapar karena tidak menyembah Allah. jaminan, ini terjadi sebelum Gideon menjadi hakim, Saat itu Israel dijajah Midian, Alek, dan orang dari timur, yang merampas tuaian Israel (Hak. 6:1-3). Karena itu, keluarga Elimelekh pindah ke Moab untuk mencari lahan peng- hidupan. Meski tinggal di tengah-tengah bangsa yang memuja ilah lain, mereka tetap setia kepada Allah. Buktinya, ketika Rut berkata, “Bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku”. Dengan bukti itu, meski sudah tinggal di Moab selama 1o tahun, justru keluarga ini telah membuat 2 perempuan Moab dari memuji ilah menjadi menyembah Allah. Hanya Orpa saja yang kembali kepada ilahnya. Mereka tidak terhisab pada penyembahan ilah Moab. Dari sini, sudah bisa dipastikan ketika masih tinggal Israel, keluarga Elimelekh tetap memuja Allah. Kalau pun para pria dari keluarga ini meninggal di Moab, itu wajar karena setelah jatuhan manusia, manusia mati secara fisik. Dengan kata lain, tempat tinggal tidak mempengaruhi seseorang untuk setia atau tidak. Buktinya, kalau Israel bekerja di negeri sendiri, mereka tidak setia kepada Allah.
Hakikatnya adalah kesetiaan kepada Allah tidak mempengaruhi faktor tempat tinggal, Meski tidak menutup kemungkinan ini bisa mempengaruhi juga. Jadi, tetaplah setia di setiap Anda berada. (rvp)