Renungan Harian Keluaran 1: 8-20 ( Best Boss ). Dalam buku “Best Boss-Worst Boss” karya James B. Miller diceritakan bahwa ada orang bos yang bernama John yang selalu membuat para karyawannya dihormati dan dhargai. Jika karyawannya lembur, ia selalu berterima kasih dan memuji mereka. John tidak pernah berang atau merendahkan para bawahannya. Di lemari es kantor selalu tersedia minuman ringan, permen, dan makanan untuk para karyawan. Bos John tahu memenuhi kebutuhan dasar para karyawan, kesenangan perut agar bekerja lebih giat. Para staf gudang pun diberi kejutan, makan siang dan kue donat untuk sarapan dan sekali-kali mereka mendapatkan tiket gratis untuk menonton pertunjukan di kota. Mereka sangat menghargai bos John. Mereka sebut ia sebagai best boss.
Best Boss
Mengerti manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang tidak bisa ditiadakan adalah keunggulan bos yang baik ketika ia mengawal para karyawannya untuk semangat bekerja. Namun, Firaun tidak mengerti hal ini ketika ia mempekerjakan umat Israel sebagai para karyawannya. Ia dengis dan tak memanusiawikan para karyawannya itu. Ia menekan dan terus menekan. Apa hasilnya? Umat Israel malah bertambah banyak jumlahnya. Hubungan suami-istri telah menjadi alternatif “hiburan” tersendiri bagi umat Israel untuk lari dari ketertekanan. Hal lain lagi, yaitu antusiasnya para karyawan Firaun terhadap makanan ikan, bawang prei, bawang merah, dan bawang putih gratis sebagai bentuk pelarian diri akan ketertekanan dari pekerjaan tiap hari (Bil. 11: 15).
Apakah Anda adalah bos? Ketika berurusan dengan karyawan, Anda tidak hanya berurusan dengan keuntungan semata. Namun, lihatlah, Anda berurusan dengan kebutuhan dasar manusia, kebutuhan hiburan dan perut. Jadi, perlakukanlah karyawan Anda sebagai manusia bukan robot atau mesin. Anda akan disebut best boss dan usaha Anda pun akan maju! Renungkanlah! (stf)