Renungan Harian Matius 23: 2-8 ( Kerja Pencitraan ). Setiap akhir bulan, Narto (bukan nama sebenarnya) terlihat letih sekali. Di samping gaji bulanannya sudah semakin menipis, Narto mengalami masalah lain. Ia menghadapi masalah yang sama berulang kali tanpa penyelesaian alias gantung. Apa itu? Narto memiliki rekan kerja satu timnya yang kerjanya hanya pencitraan. Teman kerjanya kurang disiplin saat menyelesaikan pekerjaan tim. Ia selalu minta dibantu Narto. Ternyata, lebih banyak waktunya dibuang untuk menjelajahi dunia maya daripada untuk menyelesaikan pekerjan. Sedangkan, atasan sangat mempercayai kinerja rekan Narto ini, yaitu baik dan ulet. Narto kecewa. Tekanan psikis Narto pun kian memuncak. Selanjutnya, gairah bekerja Narto kian hari merosot. Energy kerjanya terkuras. Huf, memang melelahkan bekerja bersama rekan satu tim yang demikian.

Kerja Pencitraan

Tuhan Yesus ketika ada dan bekerja bagi kerajaan Allah di dunia ini, mengalami pengalaman yang mirip dengan pengalaman Narto. Ahli Taurat dan orang Farisi, yang sudah seharusnya menjadi rekan sekerja-Nya dalam menyelesaian pekerjaan Allah, ternyata hanya melakukan kerja pencitraan. Mereka kerja demi kenarsisan mereka sendiri. Yesus menerangkan, bahwa mereka tidak bersedia menyentuh pekerjaan. Mereka hanya main perintah saja bak mengikatkan beban-beban berat di bahu orang. Semua pekerjaan yang mereka lakukan bertujuan untuk dilihat orang. Keinginan mereka hanyalah untuk mendapat sanjungan.

Nah, bilamana Anda sedang mengalami keadaan seperti renungan hari ini, kembalikan fokud dan tujuan Anda dalam bekerja pada tempat yang benar. Yesus tetap fokus bekerja menyelesaikan misi-Nya, Dia tetap produktif dan tidak memyusingkan orang-orang bertipe kerja pencitraan itu. Tuhan Yesus telah berhasil melakukannya, Anda pun pasti bisa. (stf)