Renungan Harian Matius 6: 24 ( Dua Tuan ). UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tidak mengatur secara tegas mengenai larangan pekerja bekerja di 2 tempat atau perusahaan yang berbeda. Namun, dalam pasal 161 UU 13/2003 dijelaskan lebih lanjut bahwa dalam hal bekerja/ buruh melakukan pelanggar ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja bersama, pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, setelah kepada pekerja/buruh yang bersangkutan diberi surat peringatan pertama, kedua dan ketiga secara berturut-turut.

Dua Tuan

Berbeda dengan UU tersebut, Alkitab dengan tegas melarang orang beriman mengabdi kepada 1 tuan, Tuhan Yesus dan mamon (kekayaan atau keuntungan). Kata “mamon” disini didefinisikan sebagai keuntungan yang diperoleh dengan jalan tidak jujur atau keuntungan yang dicari dengan motif egois, keinginan tamak yang menuntut seluruh hati manusia, sehingga menjauhkan orang tersebut dari Tuhan. Jika seseorang memiliki sesuatu, sebenarnya sesuatu itu miliknya. Senada dengan Yesus, Paulus juga mengingatkan tentang hal ini bahwa orang yang hatinya lebih terikat kepada uang ketimbang pada Tuhan, pasti dikemudian hari akan menghalalkan segara cara demi mendapatkannya (1 Tim. 6: 10).

Itulah mengapa Yesus menasihati sekaligus melarang kita untuk tidak mencabangkan hati. Karena sudah dipastikan, kemanusiaan kita akan lebih menyukai hal-hal yang duniawi ketimbang kehendak Tuhan. Untuk mengantisipasi hati kita bercabang, bekerjalah bukan karena uang semata melainkan bekerjalah karena Tuhan menghendakinya. Jangan kejar uangnya tetapi kejarlah kebenarannya agar kita bekerja tetap dalam jalan-Nya yang lurus dan hidup diberkati. (aw)