Renungan Harian Kristen Membangun Hubungan Yang Intim Dengan Tuhan Melalui Saat Teduh
Renungan Harian Keluaran 23: 1-13 (The German Shepherd) Anjing Gembala Jerman (German Shepherd) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Herder adalah anjing berperawakan besar, yang sudah lama dipelihara dan menjadi sahabat manusia. Anjing Gembala Jerman sangat cerdas dan sangat setia. Mereka akan berusaha melindungi tuannya sebisa mungkin. Anjing herder memiliki insting melindungi dan sifatnya pemberani. Penciumannya juga sangat tajam (40 kali lebih tajam dari manusia) sehingga bermanfaat untuk menulusuri jejak penjahat dan melacak benda-benda tertentu. Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani malah pernah menyuruh Dirjen Bea Cukai untuk menambah jumlah anjing pelacak daripada menambah alat pendeteksi narkoba. Karena anjing tidak bisa disuap!
The German Shepherd
Kalau begitu manusia yang bisa disogok dengan uang dan hadiah, berarti kalah dengan anjing. Perbandingan ini mungkin kasar tetapi inilah fakta yang terjadi. Manusia melakukan suap menyuap. Sebagai manusia berakal budi dan berhati nurani, seharusnya kita malu, mengingat firman Tuhan sendiri sudah memberi tahu bahwa suap berdampak pada pemutarbalikkan fakta. Artinya, sesuatu yang benar bisa menjadi salah. Sesuatu yang keliru bisa menjadi benar. Orang yang beruang bisa membeli “kebenaran”. Orang yang tak mampu membelinya akan bersalah. Tak heran, kalau ketidakadilan sampai hari ini masih terus terjadi. Penegakkan kebenaran yang sesungguhnya sulit dicapai.
Dalam dunia kerja, suap menyuap bukan lagi cerita baru. Pertanyaannya, apakah kita juga akan mengikuti budaya tersebut? Sebagai pengikut Kristus, kita harus mengembangkan budaya yang sesuai dengan budaya kerajaan Allah, yaitu jujur dan berani melakukan kebenaran. Jangan mau kalah dengan anjing! (kal)
