Khotbah Kristen Galatia 5:16-23. Damai sejahtera itu adalah suatu keadaan damai, tenteram, tidak ada bahaya, tidak ada ketakutan. Damai sejahtera seperti ini dicari oleh setiap orang.
Banyak orang berfikir bahwa damai sejahtera bisa didapatkan kalau punya uang, kalau punya kedudukan, punya posisi, dll. Namun damai sejahtera seperti itu hanya bersifat sementara, ketika uang kita habis, kedudukan sudah tidak ada pada kita, maka kita mulai panik, kita mulai tidak merasakan damai sejahtera.
Ada juga yang berpikir bahwa jika saya mengatur segala sesuatu sebaik mungkin maka semuanya akan tenang dan damai, tetapi siapa yang bisa menjamin bahwa apa yang kita rencanakan akan berjalan dengan lancar? Apa yang sudah direncanakan bisa saja tidak berjalan dengan lancar.
Meskipun kita sudah merencanakan untuk pergi jalan-jalan misalnya, segala sesuatu sudah direncanakan dengan matang, tetapi tiba-tiba mobil mogok di tengah jalan.
Lalu bagaimana cara kita mendapatkan damai sejahtera itu?
1. Damai sejahtera hanya dimiliki orang percaya.
Kenapa damai sejahtera hanya dimiliki orang percaya? Karena hanya orang percaya yang memiliki Roh Kudus di dalam hidupnya, ketika kita percaya maka Roh Kudus akan tinggal di dalam hati kita. Salah satu buah Roh Kudus adalah damai sejahtera.
Yohanes 14:26-27 berkata damai sejahtera yang diberikan kepada orang percaya berbeda dengan yang diberikan oleh dunia ini, pada jaman itu ketika Yesus disalib, murid-murid sedang dalam keadaan panik, Gurunya saja di bunuh, maka ada kemungkinan juga para murid juga akan dibunuh. Tetapi ketika Yesus bangkit pada hari ketiga, Yesus berkata kepada murid-muridnya ‘damai sejahtera bagimu’. Damai sejahtera yang Yesus berikan justru diberikan ketika murid-murid dalam keadaan sukar.
Damai sejahtera yang dari Tuhan bukan hanya berada ketika keadaan tenang, namun ketika keadaan sulit kita masih tetap merasakan damai sejahtera itu. Damai sejahtera yang diberikan justru damai sejahtera yang ada di dalam dirimu. Tidak peduli keadaan sekitar sedang tenang atau pun sukar, damai sejahtera diberikan kepadamu melalui Roh Kudus.
2. Damai sejahtera hanya dimiliki orang yang hidupnya dipimpin Roh Kudus.
Paulus berkata kamu ingin hidup menurut daging atau hidup menurut Roh, Anda tidak bisa setengah-setengah. Ketika kita dipimpin oleh keinginan daging maka ‘daging’ itu yang akan memerintah kita, begitu juga ketika kita hidup oleh Roh, maka Roh itu yang akan memimpin hidup kita.
Orang yang dipimpin oleh ‘daging’ pasti melakukan macam-macam dosa, kenapa? Galatia 5:19 berkata bahwa kedagingan itu nyata, percabulan, perseteruan, hawa nafsu dll. Begitu juga sebaliknya, jika kita hidup oleh Roh maka hidup kita akan dipimpin oleh Roh Kudus, kita akan tumbuh macam-macam buah Roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera dan lainnya.
Kita memang masih hidup di dalam daging, ada kecenderungan masih mementingkan atau melakukan keinginan daging, itulah sebabnya tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang fasik (Yesaya 48:22).
Jika Anda sungguh-sungguh anak Tuhan, ketika Anda berbuat dosa sekecil apapun maka rasanya tidak damai, dimana ada kekudusan disitu ada damai sejahtera, dimana ada kefasikan disitu tidak ada damai sejahtera.
Hendaklah damai sejahtera itu menjadi ‘wasit’ dalam hati mu. Dalam permainan sepakbola, jika terjadi pelanggaran maka wasit akan meniup peluit. Damai sejahtera didalam diri kita hendaknya sebagai ‘wasit’ yang membunyikan peluit/alarm. Ketika kita berfikir untuk berbuat dosa maka alarm itu akan berbunyi. Kita tidak akan damai sejahtera jika kita berbuat dosa.
Kita harus bersyukur kalau alarm yang kita miliki masih berbunyi, namun hati-hati jika alarm kita sudah berbunyi tetapi kita tidak memperdulikannya, alarm kita bisa rusak. Itu berbahaya. Itu lah yang disebut mendukakan Roh Kudus, mematikan alarm yang ada di hatimu.
Alarm (damai sejahtera) itu fungsinya sebagai tanda awal untuk menunjukkan bahwa engkau sedang berbuat dosa. Damai sejahtera itu sudah ada dalam dirimu, Untuk itu berilah dirimu dipimpin oleh Roh Kudus. [SRT – Ev. Susanna I. Setiawan]
[idea]Baca Juga:
– Bahan Cerita Sekolah Minggu | Raja Hizkia memimpin umatnya untuk beribadah
– Renungan Harian Kristen Terbaru dan Terlengkap
– Khotbah Kristen Yohanes 20:11-21 | Hadiah-Hadiah Kebangkitan Yesus
[/idea]