Renungan Kristen Amsal 25: 21-22 | TUHAN akan membalas itu kepadamu. Awal-awal perkawinan kami dan saat anak-anak masih kecil sampai beranjak dewasa, bisa dikatakan itu adalah masa-masa traumatic buat kami sekeluarga. Bagaimana tidak? Istri saya tidak diterima sepenuh hati oleh keluarga besar saya. Bahkan ketika kumpul bareng dengan keluarga besar, anak-anak saya seperti dianggap sebelah mata oleh keluarga besar saya. Dan itu berjalan dari tahun ke tahun.
Bahkan saat tiba hari raya lebaran, anak-anak selalu mengelak untuk datang berkumpul dengan keluarga besar. Tetapi setiap kali itu pula, istri saya senantiasa mengingatkan dan membujuk anak-anak untuk tetap kumpul dengan keluarga besar saya.
Apa yang dilakukan istri kepada keluarga besar saya, seperti ada tertulis di Amsal 25 : 21-22 Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air. Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan TUHAN akan membalas itu kepadamu.
TUHAN akan membalas itu kepadamu
Dan itu benar. Setelah berjalan sekian puluh tahun, saat kemarin kami punya acara, keluarga besar saya bisa datang bahkan mengikuti ibadah sampai acara selesai. Bagi saya sekeluarga itu adalah penghiburan yang sungguh luar biasa. Tuhan memang selalu punya rencana yang seringkali tidak terpikirkan oleh kita. Tuhan melihat apa yang sudah dilakukan oleh istri saya, dan Tuhan juga yang membalas semuanya itu. Sekalipun mungkin bagi keluarga besar saya terkaget-kaget dengan acara ibadah, tetapi sekali lagi, Firman Tuhan yang disampaikan tidak akan kembali dengan sia-sia.
Hari ini kembali kita belajar Firman Tuhan tentang pengampunan dengan cara yang “soft”. Mungkin hari-hari ini kita sedang diperhadapkan dengan lingkungan kerja, teman di medsos, atau lingkungan tempat tinggal yang memusuhi kita. Introspeksi dulu ke diri kita, dan tetaplah berlaku baik. Tuhan melihat hati, sampai sejauh mana kita bisa berperilaku dan tetap ada koneksitas dengan Tuhan Yesus.
2 Korintus 9 : 8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senatiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan didalam pelbagai kebajikan.
Ke-ba-ji-kan….itu yang Tuhan janjikan. Pertanyaannya sekarang, kita mau pilih yang mana “bermusuhan” atau ‘berdamai” dengan Tuhan ?
Penulis: Yunias Herman Utomo
Renungan Kristen Amsal 25: 21-22 | TUHAN akan membalas itu kepadamu
Baca juga: Renungan Harian Amsal 3: 27-35 | Membalas Kebaikan