Renungan Harian Remaja Yesaya 52: 1-2. Kawat yang mengikat membuatku tiada berdaya. Aku sebenarnya adalah tumbuhan normal seperti yang lainnya. Aku bisa bertumbuh dengan segala semarakku, tetapi sayang, pertumbuhanku terhambat. Memang aku tumbuh, namun aku telah kehilangan kesempatan untuk hidup secara maksimal. Aku hidup terpenjara oleh banyaknya lilitan kawat.
Baik yang dililitkan diujung-ujung daunku, dicarang-carangku hingga ada yang terlilit pada seluruh batang-batangku.Sebenarnya aku ingin sekali meregangkan tubuhku lebih tinggi, membesarkan otot-otot batangku lebih lagi, tapi tidak bisa. Aku adalah tumbuhan yang sengaja dibuat kerdil. Aku tahu aku tak bisa lagi berbuat apa-apa.
Kehidupan rohani banyak orang terkadang hampir sama dengan keadaan tumbuhan bonsai. Kerdil, kecil dan dari penampilan luar nampak begitu semarak, tetapi sesungguhnya jiwanya terpenjara. Ia diikat oleh hawa nafsu, ada yang terikat oleh pemikiran-pemikiran cabul, dan ada yang terbelenggu oleh keinginan daging yang tak terkontrol. Memang ada keinginan untuk bertumbuh secara maksimal dalam kehidupan rohaninya, tetapi sayang selama ikatan-ikatan itu masih ada, selama ia masih tertawan oleh berbagai ikatan, kehendaknya untuk bertumbuh itu hanya akan jadi angan-angan tanpa kepastian.
Penyesalan Sebuah Bonsai
Saat ini adakah penyesalan yang begitu dalam pada dirimu karena tidak bisa bertumbuh maximal secara rohani? Bonsai memang tidak dapat berbuat apa-apa saat hidupnya terikat dan tidak bisa bertumbuh, tetapi kita memiliki Tuhan dan pemberian-Nya yang terindah, yaitu kuasa Roh Kudus. Bersama Tuhan dan kuasa-Nya itu tentu kita bisa terlepas dari segala ikatan dosa, asal kita mau melakukannya. Karena itu, jangan pernah sia-siakan masa mudamu hanya untuk terikat dengan banyak sekali ikatan dosa, ikatan-ikatan itu hanya akan membuat kita hidup tapi tidak hidup, bebas tapi tidak merdeka dan bertumbuh tetapi tidak maksimal. Ayo bebaskan dirimu sekarang! (RJW – Renungan Harian Remaja Yesaya 52: 1-2. )