Tag Archives: Renungan Harian Matius

Renungan Harian Matius 9: 36. Yesus melakukan beberapa mukjizat yang spektakuler di bumi. Tapi Dia bukan semacam pesulap keliling atau pencari perhatian flamboyan. Yesus dalam bisnis menyelamatkan hidup. Dia adalah seorang dokter spritual yang luar biasa, yang dengan sempurna mendiagnosis dosa yang mengancam jiwa di dalam hati orang-orang dan menawarkan …

Renungan Matius 9: 16-17 (Selesaikan Dulu Masalahnya).  Banyak orang berpindah-pindah kerja demi mencari passion yang tepat. Namun, ada sejumlah hal yang akhirnya mendorong ia melepaskan profesi tertentu. Di antaranya persoalan kenyamanan kerja, besaran gaji, dan suasana kota tempatnya bekerja. Ekstrimnya, ada beberapa orang yang berpindah-pindah tempat kerja lantaran bermasalah dengan …

Renungan Harian Remaja Matius 4: 1-11 | Katanya Miskin. Komedian politik kerap berseloroh, “katanya Indonesia ini negara miskin tapi pembangunan tempat dan hiburan mewah berseliweran di mana-mana, kalau gitu apanya sih yang dibilang miskin?” Ini barangkali juga menjadi pertanyaan kita, tentunya. Matius 4: 1-11 | Katanya Miskin Bayangkan, kafe-kafe mewah …

Renungan Harian Matius 8: 27. Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes merupakan seorang nelayan veteran. Keempat murid ini sangat mengenai danau galilea. Mereka telah menebarkan jala mereka ribuan kali di wilayah ini. Tetapi mereka belum pernah melihat seperti apa yang Yesus lakukan di danau galilea. Matius 8:23-27 menceritakan sebuah kisah yang …

Renungan Matius 7: 24-27 (Nenek Dan Kebun Terong) Suatu hari seorang nenek sedang sibuk sekali mengurus kebun terongnya. Letak kebun terong ini hanya berjarak beberapa meter saja dari rumah sehingga bisa terlihat dari rumah. Pada waktu itu cucu nenek ini melihat dari jedela neneknya yang sedang sibuk itu. Ia pun …

Renungan Harian Anak Matius 2: 1-12 | Celengan Bintang. Bintang sangat sedih, sebentar lagi dia akan berkunjung ke sebuah panti asuhan dalam rangka acara Natal Sekolah Minggu. “Kenapa celenganku tidak seberat milik teman-teman ya?” umamnya dalam hati. “Sepertinya celenganku tidak cukup membelikan 1 tas sekolah untuk  orang anak panti ini.” …