Kumpulan-Renungan-Harian-Remaja-Terbaru-dan-Terlengkap2
Kumpulan-Renungan-Harian-Remaja-Terbaru-dan-Terlengkap2

Renungan Remaja Efesus 4: 17-32 (The Importance of Forgiveness)

Renungan Remaja Efesus 4: 17-32 (The Importance of Forgiveness). Setelah pulang sekolah, Dimas uring-uringan sendiri di kamarnya.  la masih jengkel gara-gara pensil kesayangannya dipatahin sama Dika sewaktu pelajaran menggambar.  Biarpun Dika udah minta maaf dan berjanji mau mengganti pensil yang ngga sengaja dirusakinnya itu, Dimas masih belum mau maafin Dika.

Bagi Dimas, pensil itu adalah barang yang amat istimewa karena kado ulang tahun dari cewe yang disukainya.  Itulah makanya ia sebel banget sama Dika.  Dimas pun nggak bisa tenang karena masih memendam kemarahan.  la nggak bisa menikmati makanannya, nggak bisa konsentrasi belajar, pokoknya mau melakukan apa pun serba nggak nyaman.

Pernah nggak kamu marah sama seseorang dan hatimu merasanggak tenang karena kamu nggak mau maafin orang tersebut?  Sebenernya, kalo kita nggak bersedia mengampuni kesalahan orang, justru kita yang rugi sendiri, ¡Iho!  Hasil penelitian del Instituto de Salud Pública de California membuktikan bahwa kemarahan, permusuhan, dan kebencian bisa merusak sistem kekebalan tubuh dan melipat gandakan risiko terkena serangan jantung, kanker, dan berbagai penyakit lainnya.

Intinya, kepahitan yang kamu simpan dalam hati akan bikin kamu sakiti Lagipula, sebagai anak Tuhan, mengampuni merupakan kewajiban, dan bukan sesuatu yang bisa kita pilih-pilih.  Mengampuni merupakan bagian dari kasih.  Kalo kita mengasihi Tuhan, tentu kita harus mau mengasihi sesama kita, yaitu dengan mengampuni kesalahan mereka.

The Importance of Forgiveness

Dengan mengampuni kesalahan orang, bukan berarti kamu membenarkan apa yang udah dilakukan orang tersebut.  Kamu juga nggak boleh bilang “¡Baiklah, kali ini aku maafin, tapi aku nggak bakalan ngelupain apa yang udah kamu perbuat!”  Itu artinya pengampunan yang kamu berikan nggak didasari ketulusan hati.  Dan itu akan bikin hidupmu nggak efektif, karena rasa sakit di hatimu bisa muncul sewaktu-waktu.

Sirviendo kali kita berdalih dan mengatakan “Buat apa aku maafin dia kalo dia tetap ngulangin kesalahannya dan nggak mau berubah?”  Soal mengampuni sebenernya berasal dari kita, bukan tergantung dari orang lain.  Kalo kamu mengampuni, itu bukan supaya dia berubah, melainkan supaya dirimu berubah menjadi pribadi yang penuh kasih seperti Yesus.

Leave a Reply