Kumpulan-Renungan-Pagi-Kristen-Hari-Ini

Renungan 1 Okt 2021: Matius 17: 24-27 (Tetra Drachma)

Renungan Matius 17: 24-27 (Tetra Drachma). Tilapia adalah ikan di Danau Galilea. Biasa disebut musht atau Tilapia zilli tetapi populer disebut ikan Petrus. Uniknya, Tilapia betina melindungi telur-telurnya di mulut. Tepatnya disebut mouth breeder (berbiak dengan mulut). Ikan ini menyemburkan anak-anaknya, yang ditelan, supaya dapat berenang di sekitarnya. Jika ada bahaya, si induk akan memasukkan ke dalam mulutnya lagi. Ketika anak-anak ikan sudah dewasa dan mandiri, si induk betina masih sering menelan sesuatu untuk memelihara kebiasaan menelan anak-anaknya untuk melindungi.

Tetra Drachma

Setelah mengetahui keunikan ikan Petrus, supaya tidak menjadi “batu sandungan” Yesus dan Petrus membayar bea Bait Allah. Menurut Gill’s Exposition of the Entire Bible, kemungkinan kisah ini terjadi pada abad 15 Adar (Feb-Mar) karena, menurut tradisi Yahudi, saat itu bea untuk Bait Allah biasanya dipungut. Ketika hendak membayar, dengan keterangan, “ikan pertama yang kaupancing”, dengan firman-Nya, bukan tangan-Nya. Peturs tidak banyak bertindak spekulatif, yang bisa memakan waktu lama karena harus memeriksa ikan yang menelan uang. Dengan waktu singkat dan sekali memancing, ia langsung menemukan ikan, yang Yesus maksud dan mengambil 4 dirham dari mulut. Kata yang dipakai adalah στατῆρα (stathr; mata uang logam Romawi masa itu). Menurut NET Notes, 1 stathr sama dengan tetra drachma (4 dirham). Rupanya meski wilayah tersebut telah dikuasi Romawi, uang dirham (mata uang Yunani) mash dipakai.

 

Karena uang itu dipakai sebagai bea Bait Allah, tampaknya kita tidak perlu ragu-ragu menyisihkan uang kita untuk biaya perawatan bagi gedung ibadah yang bisa kita pakai untuk beribadah. (rvp)

 

Leave a Reply