Roma-8-18-39-Pengharapan-yang-Baru

Renungan Harian Roma 8: 18-39 | Pengharapan yang Baru

Renungan Harian Roma 8: 18-39. Bagaimanakah cara Paulus melukiskan kuasa pengharapan? Mengapa Paulus memilki pengharapan baru yang lebih besar dalam kehidupan ? (ayat 18-25)

Karena rasul Paulus yakin bahwa penderitaan yang dialaminya tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang dapat dinyatakan kepada kita. Yesus sudah taklukan semuanya, kemenangan hanya ada didalam tanganNya.

Apa yang dilakukan oleh Roh Kudus untuk menimbulkan pengharapan baru didalam kehidupan kita? Apa yang terjadi pada kita setelah Roh Kudus menolong kita? ( ayat 26-36)

Roh Kudus membantu dalam segala kelemahan kita, sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya kita berdoa. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan yang menyelidiki hati nurani kita. Sehingga timbullah pengharapan baru didalam hidup kita, karena Allah selalu turut bekerja didalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap kita yang mengasihinya dan yang terpanggil sesuai rencananya.

Apa yang terjadi pada kita setelah menyadari bahwa Tuhan membela kita? (ayat 37-39)

Kita menjadi seorang pemenang, bahkan lebih dari pemenang oleh DIA yang mengasihi kita. Segala kuasa-kuasa dimuka bumi diatas langit tidak akan bisa memisahkan kita dari KASIH ALLAH yang ada didalam KRISTUS YESUS, TUHAN KITA

PENGAJARAN:

Roh kudus selalu membantu kita didalam kelemahan kita, khususnya dalam berdoa. Setelah kita menyadari keberadaan kita didalam Yesus, timbullah pengharapan baru didalam kita bahwa kita lebih daripada seorang  pemenang. Mengapa demikian?

Allah begitu mengasihi kita sehingga Ia memberikan kemenangan-Nya kepada kita. Sudahkah kita mengalami kuasa pengharapan baru didalam kehidupan kita?

“Pencobaan atau godaan bisa menyiksa, tapi ingat: siksaan dari godaan untuk berdosa adalah tidak apa-apa dibandingkan dengan siksaan/penderitaan akibat dosa. Penyesalan dan penyesalan tidak dapat meniadakan kerugian akibat dosa, meskipun dosa dapat diampuni segera. Namun konsekuensinya dapat berlangsung seumur hidup” – Edwin Louis Cole.

Baca juga: Renungan Harian 1 Tesalonika 2: 15-20 | Tetap Melayani Sekalipun Banyak Tantangan

Leave a Reply