Renungan Harian Roma 3:9-10. Orang Yahudi memiliki kebanggaan karena mereka adalah bangsa pilihan Allah, umat kesayangan Allah. Sejak dahulu mereka bangga karena mereka adalah keturunan Abraham yang menerima janji bahwa mereka akan menjadi bangsa yang besar. Mereka mengalami berbagai keajaiban dan mukjizat Tuhan, mereka adalah bangsa yang menerima Hukum Taurat. Tentu saja tidak salah memiliki kebanggaan demikian, namun kebanggaan itu akhirnya berubah menjadi kesombongan. Bangsa Yahudi merasa diri mereka jauh lebih baik daripada bangsa lain bahkan lebih kudus daripada bangsa lain, padahal dalam praktiknya mereka sendiri tidak mengindahkan Hukum Taurat yang mereka agung-agungkan. Rasul Paulus memperingatkan mereka, bahwa di hadapan Tuhan, orang Yahudi maupun non-Yahudi sama-sama orang berdosa. Orang Yahudi adalah alat yang dipakai Allah untuk menghadirkan keselamatan melalui Yesus Kristus yang lahir dari keturunan Yahudi. Kelebihan ini tidak menghilangkan status mereka sebagai orang yang berdosa.
Tanpa kita sadari, kita lebih nyaman bergaul dan bekerja sama dengan orang yang memiliki kesamaan dengan kita, bahkan tidak jarang kita menghindari orang-orang yang berbeda dengan kita. Jangan merasa diri lebih baik daripada orang lain hanya karena perbedaan warna kulit, suku atau bangsa. Di hadapan Tuhan, kita tidak lebih daripada manusia berdosa yang butuh bertobat dan butuh Tuhan yang menyelamatkan. Jika kita dianugerahi sedikit kelebihan daripada orang lain, sesungguhnya Tuhan mau kita saling menolong dan berbagi, agar terjadi yang kuat membantu yang lemah (Rm. 15:1).
Renungkan
Apa dasarnya orang Yahudi menganggap diri mereka mempunyai kelebihan daripada orang lain? (ay. 9 bd. Rm. 2:17-20)
Benarkah anggapan mereka itu? Mengapa? (ay. 10)
Apakah Anda mempunyai perasaan tidak nyaman bersama-sama atau bekerja sama dengan orang yang berbeda warna kulit, suku atau bangsa? Ingat-ingatlah sikap, perkataan dan tindakan apa yang membuat mereka terluka? Mintalah pengampunan Tuhan dan mintalah kasih karunia Tuhan agar Anda dapat menerima bahkan mengasihi mereka! (Renungan Harian Roma 3:9-10 – GKBJ)