Renungan Harian Roma 2: 5. Perubahan rasul Paulus menjadi Kristen adalah memori yang secara permanen tertanam dalam benaknya. Ketika Anak Allah yang telah bangkit membuatmu jatuh dengan kemuliaan ilahi yang melebihi terang siang bolong, pasti mengingatnya!
Bahkan 25 tahun kemudian, Paulus masih dapat mengingat rincian spesifik dari peristiwa tersebut seolah baru terjadi kemarin. Kita melihat ini dalam Kisah Para Rasul 26 ketika Paulus membagikan kisahnya dengan raja bangsa Yahudi, Herod Agrippa II, ketika ia sedang dihakimi karena tuduhan palsu.
Tetapi ketika Paulus menceritakan ulang hari itu di perjalanan menuju Damaskus, ia menambahkan suatu detail menarik yang tidak ada dalam naskah utama pertobatan Paulus dalam Kisah Para Rasul 9. Ketika Yesus menampakkan diri pada Paulus, Ia bukan hanya mengatakan “Saulus! Mengapakah engkau menganiaya Aku?” (Kisah Para Rasul 9: 4). Ia mengatakan “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang” (Kisah Para Rasul 26: 14).
APAKAH ARTINYA?
Galah rangsang merupakan suatu tongkat runcing yang gembala pada masa kuno gunakan untuk memandu lembu atau sapi. Apabila seekor hewan keras kepala melawan bimbingan sang gembala, ada galah runcing itu di belakangnya. Aduh! Menendang ke galah rangsang pasti menyakitkan!
Pada masa Paulus, frasa “menendang ke galah rangsang” digunakan sebagai suatu ekspresi yang berarti dengan keras kepala melawan sesuatu atau seseorang. Ini menggambarkan awal hidup Paulus dengan tepat, yaitu ketika ia menganiaya orang Kristen. Sebelum ia berjumpa dengan Yesus, Paulus bertingkah bagaikan kuda keras kepala yang dengan bodoh melawan kehendak Allah untuk kerugian rohaninya sendiri.
Sekarang tanyakan dirimu: Apakah Anda sedang menendang ke galah rangsang? Adakah suatu aspek kehidupan di mana Anda dengan keras kepala menolak kehendak Allah bagi Anda? Adakah sebuah dosa yang tidak dapat Anda lepas, atau sesuatu yang Anda tahu Allah ingin Anda lakukan, tetapi terus Anda hindari?
Melawan Allah adalah tindakan sia-sia. Itu hanya akan membawa penderitaan dan kesedihan. Ayat hari ini mengandung peringatan penting pada semua orang yang memiliki kebiasaan menolak kehendak Allah bagi mereka.
Allah memiliki rencana yang indah bagi hidup Anda. Percayakan diri Anda pada-Nya melalui iman dan ketaatan pada Kristus, seperti apa yang telah Paulus lakukan. Hidup Anda, sama seperti Paulus, akan menjadi jauh lebih baik karenanya.
LALU APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Langkah awal untuk berhenti menolak Allah dengan keras kepala adalah ketaatan sederhana (Kisah Para Rasul 9: 6). Ambil langkah itu, kemanapun itu membawamu!
TAHUKAH ANDA?
Langkah awal untuk berhenti menolak Allah dengan keras kepala adalah ketaatan sederhana (Kisah Para Rasul 9: 6). Ambil langkah itu, kemanapun itu membawamu!