Renungan Harian Remaja Yehezkiel 3: 1-27. Masih ingat dengan peristiwa seorang wanita Australia yang kecanduan makan kertas? Ia memulai kebiasaan aneh ini sejak kanak-kanak, dan ketika bertumbuh dewasa, ia telah memakan sepuluh lembar tissue dan setengah halaman koran setiap harinya. Bahkan, wanita ini juga mengkonsumsi sejumlah kecil kertas penyerap tinta, beberapa lembar buku kerja, dan voucher yang jumlahnya kecil.

Namun hal ini tidak ada hubungannya dengan kebiasaan aneh wanita itu dan tindakan simbolis nabi Yehezkiel. Kalau nabi Yehezkiel memakan gulungan kitab untuk menggambarkan sebuah latihan rohani yang harus dilakukannya dan bukan makan kertas gulungannya seperti wanita Australia tersebut. Jika kita ingin menyatakan kebenaran Allah dengan penuh makna dan kuasa, maka kita perlu menyediakan waktu agar firman itu memenuhi hati kita. Kita perlu merasakan dampak firman Allah. Kita harus membiarkan firman-Nya menjadi bagian terpenting dari kita.

Firman dan pikiran Allah yang sesungguhnya telah dinyatakan dalam Alkitab. Itu sebabnya, ketika merenungkan firman Allah, janganlah kita hanya sekadar membaca dan mengulanginya saja. Tetapi mintalah agar Tuhan menyatakan maksud dari firman-Nya sehingga kita pun mampu memberitakannya ke luar. Jadikan firman Tuhan seperti makanan yang diserap sari-sari makanannya sehingga berguna untuk memberi tenaga dan memberi kekuatan tubuh dalam memberitakan kebenaran-Nya.

Makan Firman

Saudara muda, Alkitab merupakan sumber makanan yang sangat berguna dan berkhasiat bagi jiwa kita. Ya, bacaan Alkitab saat ini memberikan prinsip yang mendalam; karena itu kita harus ‘memakan’ firman-Nya setiap hari agar tubuh kita penuh dengan vitamin kebenaran firman-Nya. Sehingga kita pun tidak akan mudah terserang virus dunia dan Injil tetap diberitakan. Nah, biarkan firman Allah memenuhi pikiran kita, memerintah hati kita, dan menuntun lidah kita! (LUK – Renungan Harian Remaja Yehezkiel 3: 1-27)